2020, Proyek Lembaga Antariksa Bakal Dibiayai Sukuk Negara

Kamis, 23 Januari 2020 12:37 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

Tempo.Co, Jakarta - Kementerian Keuangan menambah jumlah Kementerian dan Lembaga yang proyeknya akan dibiayai melalui skema Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk negara.

"Kalau tahun lalu tujuh kementerian dan lembaga, pada 2020 akan ada delapan lembaga, yang baru adalah Lapan, Lembaga Antariksa," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman di kantornya, Kamis, 23 Januari 2020. Berdasarkan data Kemenkeu, proyek yang LAPAN yang akan dibiayai sukuk negara adalah pembangunan sebuah laboratorium.

Dengan demikian, kementerian dan lembaga yang dibiayai sukuk negara adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, LIPI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, LAPAN, BSN.

Dengan bertambahnya lembaga anyar dalam skema pembiayaan proyek tersebut, proyek yang akan dibiayai pun naik jumlahnya. Pada tahun 2019, pembiayaan proyek SBSN meliputi 16 unit eselon I di 7 kementerian dan lembaga untuk 619 proyek yang tersebar di 34 provinsi. Sedangkan di tahun 2020 pembiayaan meliputi 17 unit eselon I di 8 kementerian atau lembaga untuk 728 proyek.

Walau ada kenaikan dalam jumlah proyek yang dibiayai, Luky mengatakan ada penurunan besar nominal pembiayaan yang dialokasikan pada tahun ini. Tahun ini, besar pembiayaan yang akan disalurkan adalah Rp 27,35 triliun. Adapun pada tahun lalu mencapai Rp 28,4 triliun.

Luky menuturkan turunnya nominal pembiayaan itu bergantung kepada proyek. Ia mengatakan proyek yang masuk ke dalam skema pembiayaan tersebut direncanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, sementara Kementerian Keuangan bertanggung jawab pada penyelenggaraan.

"Kami melakukan peninjauan rutin dan mendapat angka Rp 27,3 triliun pada 2020, tapi dari segi kementerian lembaga dan proyek bertambah, jadi bukan harus melihat nilai total besarnya tapi juga lihat proyeknya," tutur Luky. Ia mengatakan pembiayaan itu tahun ini masih akan banyak dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur sosial seperti madrasah, perguruan tinggi Islam, hingga asrama haji.

Luky mengatakan pembiayaan ini berbeda karena berbasis syariah dan ada akadnya. Sehingga secara pertanggungjawaban pun dituntut lebih. "Ya kan karena bicara tentang investor harus meyakinkan kami bisa deliver janji kepada investor."

Menurut Luky, hingga 16 Januari 2020, penerbitan sukuk negara telah mencapai Rp1.230,44 triliun dengan outstanding sebesar Rp738,37 triliun, melalui metode penerbitan dengan cara lelang, book building, maupun private placement.

Berita terkait

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

18 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

12 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

59 hari lalu

BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

Imbal hasil Sukuk Seri SR020 dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Lelang SBSN pada 5 Maret, Targetkan Rp 12 T

28 Februari 2024

Pemerintah akan Lelang SBSN pada 5 Maret, Targetkan Rp 12 T

Pemerintah akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa, 5 Maret 2024 dengan target indikatif Rp 12 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

21 Februari 2024

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

OJK OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Ada 60 Perusahaan Antre IPO, Total Nilainya Rp 10 Triliun

10 Januari 2024

OJK Ungkap Ada 60 Perusahaan Antre IPO, Total Nilainya Rp 10 Triliun

OJK mencatat ada 60 perusahaan yang berada dalam daftar tunggu (pipeline) penghimpunan dana milik OJK yang akan melakukan IPO.

Baca Selengkapnya

BEI Catat Transaksi Surat Utang dan Sukuk Lewat Sistem SPPA Rp 133 Triliun

18 Desember 2023

BEI Catat Transaksi Surat Utang dan Sukuk Lewat Sistem SPPA Rp 133 Triliun

Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Umum BEI, Risa E. Rustam, mengatakan angka ini naik 12 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, senilai Rp 119 triliun.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Cadangan Devisa RI USD 138,1 Miliar pada November 2023

8 Desember 2023

Bank Indonesia Catat Cadangan Devisa RI USD 138,1 Miliar pada November 2023

Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jaga Stabilitas Kurs Rupiah, BI Terbitkan Sekuritas dan Sukuk Valuta Asing

21 November 2023

Jaga Stabilitas Kurs Rupiah, BI Terbitkan Sekuritas dan Sukuk Valuta Asing

BI menerbitkan instrumen sekuritas dan sukuk valuta asing Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya