Ponsel Bos Amazon Jeff Bezos Diretas Saudi, PBB Klaim Punya Bukti

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 22 Januari 2020 16:46 WIB

Jeff Bezos, 54 tahun, merupakan CEO Amazon, produsen pesawat terbang dan pemilik salah satu media ternama di Amerika, menjadi orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes dengan total kekayaan 112 miliar Dollar AS. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pejabat Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan memiliki bukti lengkap yang menunjukkan keterlibatan Arab Saudi dalam peretasan telepon selular milik Bos Amazon.com Jeff Bezos. Karena itu, PBB akan segera mengajukan laporan lengkap terkait dugaan peretasan tersebut.

Laporan dari tim pengamanan Bezos, FTI Consulting, juga akan memaksa AS dan Inggris untuk melakukan tindakan investigasi. PBB sendiri berencana melakukan paparan publik yang menegaskan bahwa mereka telah menemukan laporan forensik yang diserahkan oleh tim pengamanan Jeff Bezos pada hari ini, Rabu 22 Januari 2020 ini.

Laporan ini menunjukkan bahwa telepon selular milik orang nomor satu di e-commerce terbesar, Amazon, ini telah disusupi video yang dikirim dari akun WhatsApp milik Pangeran Arab Saudi Muhammed bin Salman. Selain itu, laporan ini juga mencatat jumlah data yang keluar dari telepon selular milik pendiri Amazon.com ini setelah video tersebut tersebar pada pertengahan 2018.

Pakar IT yang ditemui PBB sepakat bahwa kasus ini sangat rapat. Namun, bukti yang dimiliki cukup kuat untuk menjamin penyelidikan yang lebih lengkap. Laporan soal peretasan ini ditujukan untuk merusak hubungan Bos Amazon yang masuk daftar orang terkaya di dunia ini dengan pemimpin kerajaan Arab Saudi. Hubungan mereka sendiri mulai memanas sejak pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi pada 2018. Seperti diketahui Khashoggi merupakan kolomnis di media milik Jeff Bezos, Washington Post.

Dugaan keterlibatan Pangeran Arab Saudi mulai mencuat ke publik setelah laporan di Guardian. Dalam laporan Guardian, pesan terenkripsi dari nomor telepon selular milik Pangeran Arab Saudi diyakini terlibat dalam pesan gelap yang masuk ke dalam telepon Jeff Bezos, dan diekstraksi ke dalam data berukuran besar. P

Advertising
Advertising

Sementara itu, kedutaan besar Kedutaan Besar Arab Saudi di AS membantah putra mahkotanya telah meretas ponsel milik bos Amazon.com. "Laporan media baru-baru ini yang menyatakan kerajaan Arab Saudi berada di balik kasus peretasan telepon pribadi Jeff Bezos merupakan hal yang konyol. Kami meminta investigasi atas klaim tersebut sehingga kita memiliki bukti yang kuat," tulis kedutaan besar tersebut di akun Twitter.

BISNIS

Berita terkait

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

1 hari lalu

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengimbau jemaah haji menjaga kesehatan untuk mengantisipasi cuaca panas di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

1 hari lalu

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah berada pada wilayah Markaziyah Syimaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

2 hari lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

2 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

2 hari lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

4 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

5 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya