Penyebaran Virus Corona Cina Meluas ke AS, Harga Minyak Jeblok

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 22 Januari 2020 09:20 WIB

Kilang minyak Saudi Aramco yang rusak akibat serangan sejumlah drone di Abqaiq, Arab Saudi, 20 September 2019. Dikabarkan kilang minyak Khurais diserang dengan empat rudal. REUTERS/Hamad l Mohammed

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah turun pada perdagangan Selasa, 21 Januari 2020 di tengah menjalarnya kekhawatiran mengenai kelebihan suplai dan wabah virus corona baru dari China.

Namun, minyak mampu mengurangi sebagian penurunannya, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang gangguan suplai di Irak dan Libya.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak Brent untuk kontrak Maret 2020 ditutup turun 61 sen di level US$ 64,59 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Adapun minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari turun 20 sen dan berakhir di level US$58,34 per barel di New York Mercantile Exchange.

Dilansir dari Bloomberg, krisis pelabuhan Libya yang mencekik ekspor dari pemasok minyak terbesar di Afrika Utara berlanjut hingga hari keempat. Sementara itu, merebaknya kerusuhan di Irak mengancam pengiriman dari produsen nomor dua OPEC tersebut.

Advertising
Advertising

Pemimpin milisi Libya Khalifa Haftar telah memblokir pelabuhan-pelabuhan dalam aksi unjuk rasanya setelah para pemimpin dunia gagal membujuknya untuk menandatangani perjanjian damai.

Di Irak, aksi protes menyebabkan terhentinya produksi di satu ladang minyak. Selain itu, sejumlah roket dilaporkan menghantam Zona Hijau di Baghdad.

“Gangguan di Libya sangat signifikan karena ada banyak permintaan untuk minyak mentah light sweet di antara para penyuling yang berupaya untuk mematuhi aturan bahan bakar lebih ketat,” tutur Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group Inc.

Meski demikian, sentimen terkait melonjaknya produksi minyak shale AS tetap membebani pergerakan harga minyak. Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia, sehingga mengurangi prospek permintaan bahan energi.

Harga minyak juga tertekan karena virus corona (coronavirus) baru yang telah menelan enam korban jiwa di China dilaporkan menyebar ke AS. “Jelas ada banyak kekhawatiran tentang virus ini di China,” ujar Josh Graves, ahli strategi pasar senior di RJ O'Brien & Associates LLC.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

8 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

8 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

12 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

12 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

36 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

36 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya