KSSK Sebut Kondisi Keuangan Indonesia Relatif Stabil

Reporter

Antara

Selasa, 21 Januari 2020 14:37 WIB

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto memberi keterangan pers Hasil Audit Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk di Gedung Djuanda I, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2019. Kementerian Keuangan menjatuhkan sanksi kepada akuntan publik yang melakukan audit terhadap Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, tahun buku 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan berdasarkan rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada Senin malam, dipastikan bahwa kondisi keuangan Indonesia saat ini berada dalam tingkat (level) yang stabil.

Hadiyanto menuturkan KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memang selalu melakukan rapat rutin untuk membahas industri keuangan. “Ketuanya Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan KSSK ini selalu melakukan rapat rutin untuk membicarakan masalah. Terakhir tadi malam sampai pukul 23.00 untuk melihat kondisi keuangan kita yang ternyata relatif stabil,” katanya di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020.

Hadiyanto menjelaskan Kementerian Keuangan bertugas untuk mengawasi stabilitas sistem keuangan dari aspek fiskal, OJK sebagai fungsi pengawasan, Bank Indonesia bertugas menjaga aspek makroprudensial, sedangkan LPS memberikan garansi dari simpanan.

“LPS ini harus memberikan garansi dari simpanan dan sekaligus apa penyelesaian bank-bank yang dinyatakan bermasalah,” ujarnya.

Ia menegaskan keempat instansi tersebut mempunyai kewajiban untuk melakukan berbagai langkah dalam memastikan sudah ada sistem yang mampu mengevaluasi, memantau, dan mendeteksi adanya potensi pengganggu stabilitas keuangan Indonesia.

“Tentu saja sebagai otoritas moneter melakukan pengendalian dari aspek makroprudensial,” katanya.

Hadiyanto mengatakan kondisi Indonesia saat ini jauh berbeda dengan ketika krisis keuangan pada 1998 karena waktu itu penyebabnya adalah sangat mudah untuk membentuk bank tanpa aturan yang jelas dan latar belakang yang memadai.

“Itu menyebabkan tata kelola sistem perbankan tidak bagus sehingga pinjaman antarbank banyak dalam bentuk dolar. Makanya belajar dari itu bagaimana pemerintah membangun sistem keuangan yang lebih baik,” katanya.

Tak hanya itu, ia pun menuturkan setelah krisis keuangan global pada 2008 banyak perubahan positif yang terjadi seperti inflasi Indonesia cukup terkendali, kesejahteraan terus membaik, serta kemiskinan turun di bawah dua digit.

"Inflasi terus relatif stabil dan selalu menjadi 3 persen sampai 2019, kemiskinan juga turun terendah dalam sejarah pada 2018 di bawah dua digit, dan angka pengangguran terus menurun hingga sekarang hanya mencapai 5,28 persen,” katanya.

ANTARA

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

23 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

2 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

6 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

6 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

7 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya