Awal Pekan Rupiah Menguat Seiring Kehati-hatian Pelaku Pasar

Reporter

Antara

Senin, 20 Januari 2020 19:02 WIB

Aktivitas penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36% di Rp14.052 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2018). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan, Senin, 20 Januari 2020, menguat seiring kehati-hatian para pelaku pasar.

Rupiah ditutup menguat enam poin atau 0,04 persen di level Rp 13.639 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 13.645 per dolar AS.

"Pasar cenderung hati-hati sambil menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilaksanakan 22-23 Januari mendatang," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Bank Indonesia diprediksi kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 persen menjadi 4,75 persen, walaupun banyak pengamat yang mengatakan BI masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di 5 persen akibat penguatan mata uang rupiah yang begitu tajam.

Dari eksternal, pasar merespons rilis data pertumbuhan ekonomi yang kuat setelah Cina melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh enam persen pada kuartal keempat, yang berarti pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 6,1 persen pada 2019.

Meskipun angka tersebut sesuai dengan harapan, itu juga merupakan pertumbuhan terlemah "Negeri Tirai Bambu" dalam hampir tiga dekade.

Dari AS, data housing start atau jumlah proyek konstruksi perumahan baru yang telah dimulai selama sebulan, lebih baik dari perkiraan. Pembangunan perumahan di AS melonjak ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir pada Desember karena aktivitas meningkat di seluruh wilayah, yang menunjukkan pemulihan pasar perumahan kembali ke jalurnya di tengah rendahnya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Pembangunan perumahan mencapai 1,608 juta unit pada Desember dibandingkan dengan 1,375 juta unit pada November 2019 dan ekspektasi pasar 1,373 juta unit, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Konsensus AS pada Jumat (17/1) lalu.

"Data positif itu mengurangi kemungkinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga ketika bertemu akhir bulan ini," ujar Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp 13.640 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 13.638 hingga Rp 13.655 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp 13.654 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.648 per dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

13 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya