Kasus Asabri dan Jiwasraya, Sandiaga Sarankan Audit Forensik

Sabtu, 18 Januari 2020 12:12 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya di kawasan Harmoni, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menyarankan pemerintah segera menggelar audit forensik untuk menyelesaikan permasalahan yang mendera sejumlah perusahaan asuransi pelat merah, seperti Jiwasraya dan Asabri. Audit ini dinilai bisa menjadi salah satu solusi bagi negara untuk segera mengetahui duduk permasalahan yang terjadi di tubuh perseroan.

"Harus ada sanksi tegas dan pendekatan dengan audit forensik. Saya sudah sarankan kepada Pak Erick (Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir)," ujar Sandiaga seusai menjadi pembicara dalam Millenial Summit 2020 di Tribrata, Jakarta Selatan, Sabtu, 18 Januari 2020.

Sandiaga menyebut, persoalan Jiwasraya dan Asabri harus segera diusut karena melibatkan nasabah dalam jumlah besar. Ia khawatir, seumpama tak segera diselesaikan, perkara ini akan berdampak sistemik dan menjalar ke sektor-sektor lainnya. "Harus bergerak cepat karena sektor keuangan punya risiko tingkat tinggi," ucap mantan calon wakil presiden ini.

Selanjutnya, Sandiaga meminta Erick Thohir untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan asuransi pelat merah ke depannya akan berinvestasi di perusahaan yang likuid. Ia menyarankan pemerintah mengawasi ketat agar tak terjadi celah pihak-pihak tertentu untuk memainkan saham gorengan.

Lebih lanjut, ia menyarankan pemerintah segera mengambil kebijakan untuk mengembalikan duit nasabah. "Tutup bolongnya dan ambil kebijakan untuk nasabah agar mereka tidak merasa dirugikan," Sandiaga menyarankan.

<!--more-->

PT Asuransi Jiwasraya Persero dan Asabri (PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) sebelumnya mengalami kasus yang mirip. Diduga terdapat korupsi di tubuh keduanya yang menyebabkan kondisi keuangan perusahaan tak likuid.

Kasus Jiwasraya bermula dari laporan pengaduan masyarakat. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pun mengendus adanya dugaan tindak pidana korupsi sejak 2014 sampai 2018. Potensi kerugian negara dari dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hingga Agustus 2019 diperkirakan mencapai Rp 13,7 triliun.

Sedangkan untuk kasus Asabri, diduga terjadi tindak rasuah di perseroan itu dengan nilai Rp 10 triuliun. Korupsi ini menyebabkan aset perusahaan doyong.

Berdasarkan dokumen Asabri sebelumnya, perusahaan mencatatkan aset per Agustus 2019 senilai Rp 31 triliun. Jumlah tersebut merosot dibandingkan dengan aset dalam laporan keuangan terakhir yang dipublikasikan Asabri per 31 Desember 2017 senilai Rp 44,8 triliun.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa Asabri mengalami kerugian dari penurunan nilai saham dan reksa dana sahamnya. Kartika belum dapat menyampaikan nilai pasti dari kerugian tersebut. Namun, dia menyatakan bahwa kerugian Asabri telah terjadi cukup lama.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS | MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

3 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

3 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

3 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

3 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya