Terendam Banjir, Ratusan Hektare Sawah di Samarinda Gagal Panen

Sabtu, 18 Januari 2020 12:58 WIB

Warga menerobos banjir menggunakan ban di kawasan Jalan dr Soetomo, Samarinda, Kaltim, Senin, 10 Juni 2019. Banjir yang mengepung Kota Samarinda ini telah melumpuhkan aktivitas warga. ANTARA

TEMPO.CO, Samarinda – Banjir kembali melanda Kota Samarinda Kalimantan Timur sepekan ini. Banjir turut menggenangi persawahan warga di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, pada Sabtu 18 Januari 2020. Akibatnya, sembilan kelompok tani mengalami gagal panen karena sawahnya terendam.

Padi yang telah ditanam pada bulan November dan Desember tahun lalu ini sebenarnya sudah hampir panen. Namun, luapan air waduk Benanga meluap dan membuat petani merugi ratusan juta rupiah. Sawah seluas 300 hektar itu direndam banjir dengan ketinggian air sekitar 1 sampai 2 meter.

Ngadimin (82) Ketua Kelompok Tani Panca Usaha mengatakan, sebagian besar kelompok tani sudah menanam bibit padi dan ada yang baru menyemai dan ada pula yang baru mengolah atau membajak.

Jarak Bendungan Benanga dan sawah berkisar dua kilometer. Jika aliran normal, bendungan itu menyuplai air melalui Irigasi persawahan. "Kami tidak berbuat apa-apa selain pasrah," ungkap Ngadimin saat ditemui.

Advertising
Advertising

Dengan kondisi demikian, petani hanya pasrah menunggu air surut untuk kembali turun ke sawah. Namun dia mengatakan, tak ada lagi modal untuk membeli bibit dan kebutuhannya lainnya lantaran sudah merugi. "Setiap empat bulan sekali, kita panen. Tapi musim ini sudah gagal," kata Ngadimin.

Gagal panen ini, kata dia bukan hal baru. Kondisi demikian sering dialami petani di wilayah itu. Setiap kali hujan deras dengan durasi waktu yang cukup panjang bendungan kerap meluap. Tapi saat musim panas stok air di bendungan justru minim. Menurut petani, sedimentasi di bendungan Benanga sudah sangat parah.

Sementara itu Sabran (55) Ketua Kelompok Tani Tunas Muda menambahkan, kondisi Bendungan Benanga sudah tak kondusif bagi pertanian warga sekitar dan sistem irigasi sawah. Pasalnya, sedimentasi yang ada di waduk tersebut sudah terlalu tinggi. Saat hujan, waduk tak bisa menampung air hingga banjir pun meluap ke sawah petani.

Namun, di saat musim panas sawah petani justru mengalami kekeringan karena daya tampung air yang sedikit lebih banyak disedot PDAM Tirta Kencana Samarinda untuk pengelolaan air bersih bagi wilayah sekitar.

"Jadi kami petani disini baik musim hujan dan musim panas selalu menderita. Musim hujan pun salah, musim kering pun salah. Kami minta waduk itu di normalisasi biar daya tampung airnya mumpuni," kata Sabran.

Asisten I Setkot Samarinda Tedjo Sutarnoto berjanji, semua masalah yang ditimbulkannya dalam bencana banjir kali ini akan dicarikan solusi. Adapun untuk saat ini pihaknya masih fokus mengurus korban terdampak banjir yang dievakuasi di masjid-masjid dan posko-posko untuk mendapat bantuan segera.

"Segera kita carikan solusi soal sawah petani. Saat ini kita fokus alokasi bantuan," ungkap dia saat dihubungi.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang menjelaskan, pemerintah sudah mengupayakan hal-hal yang terkait dengan banjir yakni, dengan melebarkan drainase, meninggikan jalan lingkungan dan lain-lain. Terkait gagal panen, Pemerintah menurutnya harus segera menyiapkan atau mendatangkan stok pangan baik beras maupun sayuran.

SG WIBISONO

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

4 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya