Hasil Investigasi Tumpahan Minyak Pertamina Tunggu Halliburton

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 16 Januari 2020 16:10 WIB

Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Pesisir Pantai Mekarjaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 8 Agustus 2019. Pertamina telah berhasil mengatasi tumpahan minyak mentah dengan mengumpulkan 1,047 juta karung shoreline yang mencapai 4900 ton dengan rata-rata 4,6 kg per karung berisi maksimal 10 persen minyak mentah "Oil Spill", yang selebihnya pasir dan batu. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyarakan masih menunggu data evaluasi dari Halliburton, terkait investigasi terhadap tumpahan minyak Pertamina. Perusahaan jasa migas asal Amerika Serikat itu saat ini tengah merampungkan data evaluasi tumpahan minyak di sumur YYA-1 untuk menyelesaikan proses investigasi.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, laporan dari PT Pertamina (Persero) sudah masuk pada 31 Desember 2019. Dari hasil rapat terakhir, SKK Migas tinggal menunggu paparan data dari kontraktor yang digunakan oleh Pertamina tersebut.

"Laporan Pertamina baru di-submit 31 desember 2019 ke kami, itu pun baru executive summary-nya. Pertamina terbuka, tapi kita lihat datanya belum lengkap karena data dari Halliburton belum dikirimkan," tuturnya, Rabu 15 Januari 2020.

Adapun tahap evaluasi investigasi terus berlangsung dengan melibatkan tim independen dari kalangan akademisi ataupun Pertamina.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Adhi Wibowo memastikan, tumpahan minyak terjadi akibat ledakan prematur yang terjadi di kedalaman sekitar 700 kaki. Padahal, seharusnya ledakan baru terjadi di kedalaman sekitar 6.000 kaki.

Ledakan itu menyebabkan kerusakan pipa dan merusak formasi lapisan tanah sehingga anjungan ikut miring. "Kami masih teliti kenapa ini terjadi ledakan prematur. Bisa saja terjadi di formasi karena ada tekanan sehingga menyebabkan [ledakan]. Sudah confirm[kedalaman ledakan] karena diturunkan kamera," katanya.

Adhi menambahkan pihaknya masih menganalisis kenapa ledakan prematur ini terjadi. Hal ini dilakukan agar ke depan kecelakaan serupa tidak terjadi lagi. "Apakah nanti ada perubahan SOP atau apa, kami tidak mencari siapa yang salah," katanya.

Dia menambahkan investigasi memerlukan waktu 1 bulan ke depan hingga pemerintah merilis hasil evaluasi investigasi tumpahan minyak Pertamina ini. Adapun tim independen yang dimaksud adalah Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM).

BISNIS

Berita terkait

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

20 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

3 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

5 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

8 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

9 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

11 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

13 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

13 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya