Rencana Pemerintah Tambah Opsi Kontrak Didukung Pengusaha Migas

Selasa, 14 Januari 2020 05:30 WIB

VP Supply Export Operation PT. Pertamina (Persero), Agus Witjaksono (kedua kiri) bersama Staf Ahli Kementerian ESDM Sampe L. Purba (keempat kanan) Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Parulian Sihotang (kiri) dan Senior VP PGPA PT. CPI Wahyu Budiarto (ketiga kanan) menyaksikan proses lifting perdana minyak mentah (crude oil) di Terminal Oil Wharf No.1 Pelabuhan PT. CPI di Dumai, Riau, Selasa 15 Januari 2019. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha di sektor hulu minyak dan gas (migas) mendukung rencana pemerintah untuk menambah pilihan skema kontrak selain bagi hasil kotor atau gross split dengan menerapkan kembali bagi hasil penggantian biaya operasi atau cost recovery. Kebijakan ini diharapkan dapat menambah intensitas kegiatan di sektor tersebut.

Direktur Eksekutif Indonesia Petroleum Association (IPA) Marjolijn Wajong mengatakan tambahan pilihan kontrak bagi hasil akan membantu pengusaha memilih tempat yang lebih menarik untuk menanamkan modal. Pasalnya setiap lapangan memiliki karakteristik hingga risiko yang berbeda.

"Suatu kontrak bisa lebih menarik dari kontrak lainnya tergantung dari profile capital dan produksinya, karena itu memberikan opsi pada kontrak adalah cara yang baik," kata dia, Senin 13 Januari 2020.

General Manager Conrad Petroleum Radian Hartama menyatakan baik opsi cost recovery maupun gross split memiliki keuntungan tersendiri. Saat ini perusahaan memiliki wilayah kerja yang menggunakan kedua skema tersebut.

"Dan kenyataannya kami tetap menyelesaikan pekerjaan terkait dengan semua komitmen kerja yang telah disepakati bersama pemerintah Indonesia," katanya. Namun dia menyatakan adanya keleluasaan untuk memilih skema kontrak kerja akan mempermudah pihaknya, termasuk pemerintah, untuk memaksimalkan potensi wilayah kerja.

PT Pertamina menyatakan siap menyesuaikan kembali dengan kebijakan pemerintah jika nantinya cost recovery kembali diterapkan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menuturkan perusahaan pelat merah itu mendukung upaya pemerintah untuk mendorong kembali sektor hulu migas. "Pertamina siap menyesuaikan dan fokus pada upaya strategis dan teknis untuk dapat meningkatkan produksi nasional," kata dia.

Sejak dua tahun lalu, pemerintah memutuskan mengubah skema cost recovery menjadi gross split atau bagi hasil kotor. Skema baru ini dianggap lebih efektif lantaran jatah pemerintah dan pengusaha ditentukan di awal kontrak. Pengusaha harus menentukan sendiri biaya operasional sehingga proyek lebih efisien dan pemerintah tak lagi perlu menanggung pembengkakan biaya. Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi cost recovery selalu melebihi anggaran sejak 2013.

Namun penerapan skema gross split tak sepenuhnya efektif. Pemerintah sempat menerbitkan aturan tambahan untuk melengkapinya seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2017 tentang Mekanisme Pengembalian Biaya Investasi pada Kegiatan Usaha Hulu Migas untuk melengkapi kebijakan tersebut.

Sejumlah penawaran wilayah kerja pun sepit peminat. Dalam lelang wilayah kerja tahap III 2019, pemerintah mewarkan empat wilayah kerja dengan minimum bonus tandatangan senilai US$ 2,5 juta untuk masing-masing wilayah kerja. Pemerintah menyatakan empat perusahaan mengakses dokumen lelang periode tersebut. Namun hingga batas waktu penyerahan dokumen lelang, tak ada tindak lanjut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyatakan tengah mengkaji penerapan opsi cost recovery untuk mendorong investasi. "Tapi kami lagi benahi dulu cost recovery, benerin yang kurang pas," ujarnya.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi Djoko Siswanto menyatakan kajian itu kini sedang dikerjakan pihaknya bersama Badan Geologi dan SKK Migas. Dia berharap setelah kajian rampung, penawaran wilayah kerja akan kembali diminati. "Rencananya akan dilelang di kuartal I 2020," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

5 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

8 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

10 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

12 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

13 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

19 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

20 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

20 hari lalu

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Prilly Latuconsina Soal Gunakan Gas 3 Kg, Pembelian Gas Melon Harus dengan KTP

25 hari lalu

Prilly Latuconsina Soal Gunakan Gas 3 Kg, Pembelian Gas Melon Harus dengan KTP

Prilly Latuconsina menggunakan gas 3 kg disorot warganet. Untuk dapatkan gas melon itu harus disertai KTP.

Baca Selengkapnya