Kendalikan Banjir di Bandung, PUPR Bangun Bendungan Cibeet

Senin, 13 Januari 2020 21:37 WIB

Foto udara Kolam Retensi Cieunteung di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 28 November 2019. Kolam retensi seluas 8,7 ha yang diperkirakan mampu menampung 220 ribu m3 air buangan Sungai Citarum tersebut diperkirakan dapat mengurangi luas genangan banjir dari semula 342 Ha menjadi 41 Ha. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, fokus infrastruktur pengendali banjir Sungai Citarum tahun depan bergeser ke daerah hilirnya. Salah satu infrastruktur pengendali banjir yang akan dibangun di daerah hulu Sungai Citarum adalah Bendungan Cibeet di Karawang. “Kapasitasnya 60 juta meter kubik. Desainnya sudah clear tinggal sertifikasi,” kata dia di sela kunjungannya di lokasi proyek Sodetan Sungai Cisangkuy, di Kabupaten Bandung, Senin, 13 Januari 2020.

Basuki mengatakan, pembenahan tanggul sungai di muara Sungai Citarum di Muaragembong juga menjadi salah satu prioritas perbaikan daerah hulu sungai tersebut. “Kemudian tanggul-tanggul, kaya di Muaragembong. Mungkin juga pengerukan di muara supaya alirannya lebih cepat,” kata dia

Pengerjaan infrastruktur pengendali banjir Sungai Citarum saat ini sengaja fokus di daerah hulunya untuk mengurangi banjir di Cekungan Bandung. “Saya harus selesaikan ini baru saya fokus, karena kalau disebar, uangnya malah jadi ecek-ecek. Ini selesai, tahun depan saya penuh ke sana (daerah hulu Citarum),” kata dia

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, biaya membangun Bendungan Cibeet menembus Rp 800 miliar. Bendungan Cibeet itu untuk mengurangi banjir di Karawang. “Pokoknya semua yang membanjiri Karawang, yang sumbernya dari (Sungai) Cibeet, kita tahan di sebuah titik,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, tahun ini ditargetkan pembebasan lahan tuntas. “Tahun ini (konstruksi) kalau pembebasan lahan mayoritas sudah lancar. Karena desain engineering dan dananya sudah ada,” kata dia.

Advertising
Advertising

Ridwan Kamil mengatakan, pengerjaan infrastruktur pengendali banjir, diklaimnya tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo. “Ini menindaklanjuti perintah Pak Presiden di Hari Rabu, itu rapat di Istana dengan Pak Menteri untuk segera melakukan percepatan-percepatan pengendalian banjir,” kata dia.

Infrastruktur pengendali banjir untuk aliran sungai yang bermuara di DKI misalnya, dengan percepatan pengerjaan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Bogor. “Untuk wilayah Jawa Barat yang sungai airnya ke arah Jakarta, maka Bendugnan Ciawi dan Sukamahi lagi dikebut. Dari mendekati 50 persen, mudah-mudahan sebelum musim hujan tahun depan sudah selesai,” kata Ridwan Kamil.

Sementara untuk pengendali banjir di Bekasi, dengan membangun bendungan di pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi. “Kemudian untuk solusi banjir Bekasi, kita akan ada bendungan juga, pekerjaan tata air, nilainya Rp 4,6 triliun. Itu di area pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi, sampai ke muaranya. Kemudian untuk yang Karawang yang terkena banjir di Cibeet, sudah siap. Tinggal pembebasan lahan, ada beberapa yang harus segera kita kebut oleh pemerintah daerah Karawang, maupun Pemprov Jabar,” kata Ridwan Kamil.

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

19 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

1 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

1 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

2 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Sebut 2 Rumah Dinas Menteri di IKN Telah Rampung: Juli Sudah Semua..

4 hari lalu

Menteri PUPR Sebut 2 Rumah Dinas Menteri di IKN Telah Rampung: Juli Sudah Semua..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dua rumah dinas menteri di IKN sudah rampung pembangunannya.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya