Soal Defisit Transaksi Berjalan, Indef Usul Perbaikan Sektor Riil

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 11 Januari 2020 07:52 WIB

Kuartal III, Defisit Transaksi Berjalan Membaik

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai defisit transaksi berjalan atau current account deficit/CAD sulit diselesaikan mengingat masih ada sejumlah persoalan yang perlu diperbaiki. Karena itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan masih akan terjadi.

Pasalnya, kinerja ekspor masih melorot seiring dengan harga komoditas yang turun. Belum lagi, impor konsumsi juga meningkat. “Sehingga neraca perdagangan defisit, neraca jasa juga masih defisit,” kata Enny kepada Bisnis, dikutip Jumat, 10 Januari 2020.

Bukan hanya itu, menurutnya neraca modal juga berpotensi floating. Hal tersebut dapat diselesaikan apabila terdapat Foreign Direct Investment/FDI.

Dia menilai permasalahan saat ini pada kepastian investasi masih kurang. “Kepastian investasi harus diperbaiki, tidak selalu harus bergantung pada omnibus law,” katanya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia baru merdeka jika dapat menyelesaikan defisit transaksi berjalan tersebut.

Menurut Enny, pemerintah perlu melakukan perbaikan di sektor riil, terutama di sektor pengolahan. “Itu bisa berpotensi untuk meningkatkan ekspor, sekaligus substitusi impor,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor November 2019 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja ekspor November 2019.

Secara total kinerja impor November 2019 mencapai US$ 15,34 miliar, jika dibandingkan dengan kinerja ekspor terjadi defisit sebesar US$ 1,33 miliar.

BISNIS

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

13 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

16 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

23 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

44 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

45 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

45 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

45 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

45 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

58 hari lalu

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya