Ancaman Teroris dan Bencana Alam, AS Rilis Travel Advisory ke RI

Rabu, 8 Januari 2020 20:32 WIB

Wisatawan asing di gang Poppies Lane 2, Kuta, Bali, (29/10). Minat wisatawan asing ke Bali tidak surut meskipun pemerintah Australia kembali mengeluarkan travel warning ke IndonesiaFoto: TEMPO/ Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia telah menerbitkan imbauan bepergian atau travel advisory menyusul ancaman terorisme dan potensi bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Kedutaan melalui laman resmi mereka pada 27 Desember 2019 lalu.

"Tindakan meningkatkan kewaspadaan di Indonesia karena terorisme dan bencana alam," tulis pihak Kedubes.

Kedutaan menyoroti dua wilayah yang dianggap tak terlampau aman untuk dikunjungi. Di antaranya Sulawesi Tengah dan Papua.

Dalam laman itu, Kedutaan mengiformasikan bahwa ancaman terorisme di Indonesia mungkin terjadi di sejumlah titik keramaian misalnya tempat ibadah, restoran, dan bar atau klub. Sedangkan ancaman bencana yang mungkin terjadi di titik-titik rawan ialah gempa bumi, tsunami, hingga minimnya ketersediaan layanan kesehatan.

Kedubes menyebut pemerintah Amerika Serikat memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan penanganan darurat. Sebab, pemerintah setempat mesti mendapatkan otoritas khusus sebelum melakukan perjalanan ke dua wilayah yang dimaksud.

Saat dikonfirmasi ihwal adanya imbauan bepergian dari Pemerintah Amerika Serikat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan Indonesia menghormati sepenuhnya keputusan tersebut. "Kami harus menghormati keputusan sebuah negara saat mengeluarkan travel advice karena merupakan sebuah cara perlindungan negara kepada warganya yang bepergian," ujar Ketua Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata Guntur Sakti saat dihubungi Tempo pada Rabu, 8 Januari 2020.

Guntur menyebut Indonesia memang berada dalam ring of fire atau lingkaran api. Keadaan ini membuat Indonesia rawan terhadap bencana alam, seperti gunung meletus dan gempa bumi.

Sedangkan ihwal kondisi sosial geopolitik yang dianggap menjadi ancaman, Guntur mengatakan akan mengkoordinasikannya dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf juga telah menyusun rencana mitigasi terkait adanya ancaman tersebut.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

6 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

7 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

8 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

9 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

10 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

10 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

11 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya