Wamen BUMN Berharap Lonjakan Harga Minyak Sementara

Senin, 6 Januari 2020 20:33 WIB

Serangan pada dua kapal tanker minyak pada hari Kamis di Teluk Oman menyebabkan salah satu kapal terbakar dan keduanya ditinggalkan kru, mendorong harga minyak naik karena kekhawatiran tentang pasokan Timur Tengah. [ISNA / via REUTERS]

Tempo.Co, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Budi Gunadi Sadikin berharap kenaikan harga minyak akibat ketegangan Amerika Serikat dan Iran hanya terjadi sementara.

"Mudah-mudahan itu hanya volatilitas sementara, kita kan enggak tahu apakah akan permanen atau enggak, kalau trennya relatif stabil," ujarnya di Kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Senin, 6 Januari 2020.

Budi mengatakan kenaikan harga minyak mentah itu belum akan memengaruhi harga Bahan Bakar Minyak di dalam negeri. Ia mengatakan pemerintah tidak akan burupburu mengubah harga dan akan melihat terlebih dahulu trennya. "Kita tunggu dan lihat."

Menurut Budi harga ditentukan berdasarkan dengan harga rata-rata dalam periode tertentu dan tidak hanya melihat harga sehari dua hari. Apalagi belum diketahui apakah lonjakan harga itu akan terus naik atau akan kembali turun.

"Biasanya hanya emosional saja, sama seperti harga saham, tapi kan fundamentalnya yang dipegang sebagai harga acuan yang benar," tutur Budi.

Dilansir dari Bisnis, Harga minyak global sejak akhir pekan lalu tersulut ke level di atas US$ 70 per barel akibat perseteruan terbaru antara Iran dan Amerika Serikat. Namun, pasar diminta tenang karena umur harga minyak di level tersebut diperkirakan hanya berlangsung singkat.

Dalam riset yang dirilis Senin 6 Januari 2020, Goldman Sachs Inc. memperkirakan, ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran kemungkinan akan membuat harga minyak tetap tinggi. Namun, sentimen itu saja belum cukup, perlu ada faktor lain yang mengganggu suplai agar harga minyak tetap di atas US$ 70 per barel.

Bank tersebut memproyeksikan, harga minyak Brent yang telah melonjak 6 persen sejak serangan AS terhadap tokoh militer berpengaruh Iran itu, berisiko condong ke situasi negatif. Dalam beberapa pekan mendatang, bila tak ada gangguan besar terhadap pasokan minyak global, harga minyak akan kembali normal.

Sebagai informasi, selepas serangan pada 14 September 2019 itu, harga minyak sempat melejit sampai 20 persen. Namun setelah itu harga berangsur-angsur mereda, karena Saudi dengan cepat memulihkan produksinya.

Sementara itu, hingga Senin 6 Januari 2020 pukul 15:08 WIB, harga minyak mentah WTI menguat 1,60 persen atau 1,01 poin ke level US$ 64,06 per barel. Sedangkan harga minyak Brent menguat 1,94 persen atau 1,33 poin ke level US$69,93 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga WTI mendekati US$ 65 per barel, sementara Brent mencapai US$ 70 per barel.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

7 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

6 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

8 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

9 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya