AS - Iran Memanas, Aliran Modal Asing ke RI Diprediksi Tertahan

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Minggu, 5 Januari 2020 17:01 WIB

Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani ((kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kiri), Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kanan) dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kiri) membuka perdagangan saham tahun 2020 di gedung BEI, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy atau Core, Piter Abdullah memperkirakan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran bisa berimbas pada laju aliran modal asing masuk ke Indonesia. Ia khawatir, tensi AS-Iran yang meninggi itu dapat menahan aliran modal asing untuk masuk ke Indonesia.

"Dalam kondisi ketidakpastian misal adanya ancaman perang, pemilik dana akan menempatkan dananya di tempat paling aman, yaitu Amerika. Mereka tidak mau investasi di tempat berisiko, termasuk Indonesia," tutur Piter dalam pesan singkat, Ahad, 5 Januari 2020. Ia mengatakan ketegangan geopolitik antara dua negara tersebut merusak sentimen positif yang terbangun pasca kesepakatan dagang antara AS dan Cina.

Menurut Piter, ketegangan AS-Iran pada akhirnya bisa berdampak negatif pula pada Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di pasar modal, bahkan terhadap nilai tukar. "Tentunya kita berharap kedua pihak bisa menahan diri dan menyelesaikan perbedaan dengan jalan damai," tutur Piter. "Kalau itu yang terjadi, pasar keuangan global akan aman, demikian juga dengan IHSG dan rupiah."

Secara terpisah, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih juga menilai IHSG bisa saja terkoreksi secara temporer. Hal tersebut sangat bergantung kepada ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. "Ini kan baru ada omongan Iran akan membalas, belum ada aksi realistis jadi koreksi sangat temporer," ujarnya. Berbeda cerita kalau nantinya sudah terjadi aksi perang antara dua negara.

Senada, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan panasnya tensi di Timur Tengah juga akan menjadi perhatian pasar pekan depan. Sebab, ada kenaikan harga minyak di akhir pekan ini akibat serangan udara AS ke milisi Irak yang di dukung oleh pemerintah Iran. Serangan udara AS dikabarkan menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.

Penyataan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang berjanji akan membalas serangan tersebut, menurut Hans, menimbulkan kekawatiran terjadi konflik di wilayah tersebut. Selain menahan laju arus modal asing, meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan Timur Tengah juga dapat mengganggu pasokan minyak dan telah membuat harga minyak naik.

CAESAR AKBAR | EKA YUDHA SAPUTRA

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

20 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

3 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya