Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Jumat, 3 Januari 2020 06:02 WIB

Pedagang mengevakuasi barang dagangannya yang terendam banjir di Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu, 1 Januari 2020. Banjir tersebut akibat luapan sungai Sunter dan tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa malam, 31 Desember 2019. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat para pelaku bisnis ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan merosot drastis. Hal ini karena banyak akses jalan yang tergenang banjir sehingga konsumen enggan pergi ke pusat perbelanjaan.

"Ada beberapa toko enggak bisa buka karena karyawan enggak bisa datang. Konsumen juga enggak bisa datang ke mal karena banjir, jalan-jalan terputus, jadi omzet drop," kata Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansyah ketika dihubungi, Kamis, 2 Januari 2020.

Budihardjo mengungkapkan, selain Lebaran, seharusnya Natal dan Tahun Baru adalah momentum pebisnis ritel untuk menangguk peningkatan omzet sebanyak 30 persen dibandingkan hari biasa. Namun, ia mengatakan, dengan adanya kejadian banjir pada Rabu, 1 Januari 2020, target tersebut tak tercapai. Alih-alih mendapat peningkatan omzet, peritel justru rugi.

"Akibat banjir ini (omzet) turun sekitar setengah dari target event Natal dan Tahun baru di tanggal 1 Januari, turun separuh (50 persen)," ujar dia.

Ia pun menjelaskan, sampai Kamis, 2 Januari 2020 perekonomian di sektor ritel belum sepenuhnya pulih karena masih banyak toko yang tutup. Para karyawan juga masih berhalangan untuk bekerja karena terkendala banjir. Namun setidaknya, Kamis ini lebih baik dibandingkan hari Rabu kemarin.

Advertising
Advertising

"Mungkin hari ini belum pulih semua karena masih ada beberapa mal yang masih tutup, terutama Jabodetabek," tutur Budihardjo.

Pengusaha mengharapkan langkah konkret pemerintah dalam menanggulungi permasalahan banjir ini, agar tidak ada jalan-jalan yang tergenang yang mengakibatkan banyak akses yang terputus membuat orang sulit untuk mobilitas. Pemerintah seharusnya sudah bisa memitigasi curah hujan yang diperkirakan akan sangat lebat selama tiga bulan ke depan, agar banjir yang besar ini tidak terulang kembali.

"Karena kami sektor offline butuh kehadiran karyawan maupun konsumen itu harus hadir. Jadi semua infrastruktur harus berjalan, tidak banjir, tidak macet," Budihardjo berharap.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

2 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

2 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

11 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya