Pertama Kali, Penjualan Airbus Kalahkan Boeing Sejak 2011

Kamis, 2 Januari 2020 13:17 WIB

Puluhan pesawat tua termasuk Boeing 747-400s terparkir di gurun di Victorville, California, 13 Maret 2015. Tahun lalu, tidak ada pesanan baru untuk perusahaan penerbangan komersial boeing atau airbus, yang dapat terlihat bahwa insdutri lebih memilih pesawat kecil dengan biaya lebih murah. REUTERS/Lucy Nicholson

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kecelakaan fatal pesawat Boeing 737 MAX berdampak pada jebloknya penjualan sepanjang tahun 2019. Walhasil Airbus pada tahun lalu mengalahkan Boeing sebagai produsen pesawat terbanyak di dunia untuk pertama kalinya sejak 2011 dengan menjual 863 pesawat, menurut sejumlah sumber.

Kekalahan Boeing diperkirakan sebagai dampak dari krisis Boeing 737 MAX menjelang tahun baru 2020. Catatan data menggarisbawahi jarak yang harus ditempuh Boeing untuk memulihkan posisi pasarnya cukup jauh.

Airbus, yang terpaksa memangkas target pengiriman selama 2019 sebesar 2-3 persen pada Oktober akibat masalah industri, mengerahkan sumber daya tambahan hingga beberapa jam sebelum tengah malam pergantian tahun untuk mencapai target penjualan 863 pesawat pada tahun 2019. Angka itu sekaligus merevisi target 860 pesawat yang terjual.

Penjualan pesawat Airbus naik 7,9 persen dari 800 pesawat pada 2018. Akan tetapi, Airbus menolak untuk mengomentari angka-angka tersebut karena harus diaudit sebelum diselesaikan dan dipublikasikan sebagaimana dikutip Reuters, Kamis, 2 Januari 2020.

Adapun Boeing hanya menjual 345 jet jarak jauh terutama antara Januari dan November, atau kurang dari setengah jumlah 704 yang dicapai pada periode yang sama tahun 2018 saat penjualan MAX normal. Untuk keseluruhan tahun 2018, Boeing menjual 806 pesawat.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Boeing Co memecat CEO Dennis Muilenburg. Pemecatan ini dilakukan setelah dampak dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX telah menodai reputasi maskapainya di mata pesaing dan regulator.

"Dewan direksi memutuskan bahwa perubahan dalam kepemimpinan diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan," menurut pernyataan Boeing seperti dikutip Reuters, Selasa, 24 Desember 2019.

Boeing, yang mengalami kemunduran kinerja setelah dua kecelakaan pesawat, memecat Muilenburg karena dinilai tidak berbuat banyak dalam menyelesaikan krisis yang menelan biaya US$9 miliar itu.

Boeing telah membuat pemasok rugi dan kini membuat laju pertumbuhan ekonomi AS terancam. David Calhoun, mantan eksekutif General Electric, akan mengambil alih sebagai CEO dan presiden mulai 13 Januari tahun depan, menurut pihak Boeing.

BISNIS

Berita terkait

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

11 jam lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

15 jam lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

1 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

3 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

4 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

4 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya