Jokowi: Jangan Konsentrasi Ekspor, Domestik Malah Dikuasai Impor

Jumat, 20 Desember 2019 11:04 WIB

Presiden Joko Widodo atau saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin 16 Desember 2019. Presiden menyampaikan hal-hal yang akan pemerintah kerjakan dalam lima tahun ke depan yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi serta transformasi ekonomi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing sehingga produnya dapat menembus pasar ekspor. "Menembus pasar global dengan peningkatan daya saing ini bisa dari sisi harga, sisi kemasan, kualitas," katanya saat membuka UMKM Export BRIlianpreneur 2019 di Aula Assembly Balai Sidang Senayan Jakarta, Jumat, 20 Desember 2019.

Tapi Jokowi juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa menutup diri dari impor. Oleh karena itu ia berpesan para pengusaha tidak melupakan pasar domestik yang sangat besar.
"Jangan sampai terlalu konsentrasi di ekspor, pasar domestik dilupakan sehingga malah dikuasai produk impor," katanya.

Sejumlah pejabat yang hadir dalam acara yang dihelat pada 20-22 Desember 2019 itu adalah Mensesneg Pratikno, Menkop dan UKM Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Dirut BRI Sunarso, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, dan Mendag Agus Suparmanto.

Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk. Sunarso mengatakan penyelenggaraan acara itu sebagai salah satu komitmen BRI dalam menumbuhkembangkan dan memberdayakan UMKM. Ia menyebutkan kredit BRI untuk sektor UMKM mencapai Rp 701 triliun dari total kredit Rp 903 triliun. "BRI tidak hanya mendorong UMKM naik kelas tapi juga mampu menembus pasar global melalui ekspor produk UMKM," katanya.

Salah satu upaya pemerintah melindungi pelaku UMKM di Tanah Air adalah dengan merevisi ambang batas nilai barang impor bebas bea masuk. Direktur Jenderal Bea Cukai, Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan, hal ini dilakukan setelah memperhatikan tren barang impor masuk, terutama dari negara produsen, cenderung meningkat.

"Ini juga yang diminta oleh industri dalam negeri untuk bisa level playing field," kata Heru di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019.

Saat ini, nilai barang bebas bea masuk dan pajak adalah yang senilai maksimum US$ 75 per orang per hari. Kalau dikonversi kepada rupiah, dengan asumsi nilai tukar Rp 14.000, maka batas tersebut adalah sebesar Rp 1.050.000.

"Nah barang (seharga) Rp 1 juta sekarang ini tentunya bisa sudah mulai mempengaruhi pasar dalam negeri sendiri. Karena, kalau produk UMKM, kita lihat range-nya di bawah satu juta. inilah salah satu pertimbangan bahwa nanti akan kami koreksi," ujar Heru.

Saat ini, Heru mengatakan, baru akan melakukan pendalaman lebih lanjut tentang rencana revisi ambang batas tersebut. "Arahan pimpinan sudah jelas di situ, bahwa akan ada koreksi, tapi di titik berapa nanti kami akan tentukan," ujarnya.

Koreksi tersebut juga, kata Heru, didorong oleh tren peningkatan transaksi e-commerce yang kini mencapai 45 juta transaksi per tahun. "Semua masukan akan kami dengarkan dan nanti akan kami formulasikan kira-kira seperti apa."

ANTARA | CAESAR AKBAR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

6 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

6 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Bea Cukai dan Polri Bongkar Sindikat Narkoba Jerman-Belgia, Gagalkan Penyelundupan Ekstasi

8 jam lalu

Bea Cukai dan Polri Bongkar Sindikat Narkoba Jerman-Belgia, Gagalkan Penyelundupan Ekstasi

Dua penyelundupan narkoba oleh jaringan internasional Jerman-Belgia digagalkan Bea Cukai dan Bareskrim

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

10 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

10 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

10 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

11 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

12 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

13 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya