Menjelang Akhir 2019, OJK: Total Emisi Bursa Efek Tembus 163,5 T

Selasa, 17 Desember 2019 12:48 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sampai dengan pertengahan Desember 2019, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat penerbitan emisi efek mencapai Rp 165,3 triliun melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Penerbitan emisi tersebut dicatat baik untuk obligasi, intial public offering (IPO) maupun untuk penawaran umum berkelanjutan.

"Kami berharap sampai akhir tahun ini mudah-mudahan penerbitan emisi akan melebihi capaian 2018," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen dalam acara Ulang Tahun AEI di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa 17 Desember 2019.

Hoesen menyatakan selama 3 tahun terakhir pertumbuhan emiten di pasar modal yang melakukan IPO memang cukup signifikan. Sampai pertengahan Desember 2019, jumlah emiten IPO yang baru saja melantai di bursa telah mencapai angka 52 emiten, dengan total nilai penawaran mencapai Rp 13 triliun.

Dari catatan OJK, masih ada sebanyak 40 emiten baru yang telah mengajukan melakukan IPO lewat BEI sampai dengan akhir tahun. Dari total 40 emiten yang mengantre tersebut, terdapat 11 emiten yang masuk dalam kategori menegah ke bawah dengan emisi penawaran mencapai Rp Rp 631 miliar.

"Jumlah ini lebih baik dari capaian 2018, yang hanya mencatat penambahan 6 emiten skala kecil dan menengah, dengan nilai Rp 239 miliar," kata Hoesen.

Advertising
Advertising

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan saat ini sudah ada 33 perusahaan yang mengantre untuk melantai di bursa sampai akhir tahun. Namun, diperkirakan hanya ada 3-4 perusahaan yang bakal mengelar penawaran umum perdana (IPO) sampai akhir 2019.

Kendati demikian, Nyoman menyatakan belum bisa memberikan informasi perusahaan mana saja yang bakal melantai di bursa pada akhir 2019 tersebut. Ia juga enggan menyampaikan berapa total nilai emisi perusahaan-perusahaan itu. "Namun karena adanya regulasi dan komitmen juga perusahaan belum bisa menyampaikan, karena masuk informasi yang lingkupnya unpublished."

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

19 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

23 jam lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

4 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

4 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya