Luhut: Saya Perlu Belajar Mendengar Karena Maunya Didengar Saja

Rabu, 11 Desember 2019 10:50 WIB

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (kanan) berbincang dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat menghadiri Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hari ini menghadiri pertemuan Para Menteri dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian di Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhannas. Dalam pertemuan itu Luhut ikut sharing pengalaman antar sesama peserta.

"Saya berharap nanti teman-teman bisa sampai selesai melihat ini semua. Saya akan sampai selesai juga. Dan saya perlu juga belajar untuk mendengar. Karena saya selalu maunya didengar saja," kata Luhut di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2019.

Dia juga berharap dalam pertemuan itu akan memberikan banyak perspektif tentang bagaimana membangun negeri ini ke depannya. Dalam kesempatan itu, Luhut ingin mendengar hal-hal yang disampaikan ahli dari Massachusetts Institute of Technology(MIT), Otto Scharmer.

Mendengar orang, kata Luhut, juga merupakan refleksi diri sendiri. "Jadi saya mengajak juga teman-teman ayo kita melakukan refleksi diri sendiri, di mana kekurangan kita. Sehingga kita lebih paham lagi dan open minded," ujarnya.

Luhut juga mengatakan Indonesia sedang melakukan transformasi ekonomi dengan membangun industri yang memiliki value added. Untuk melakukan itu, kata dia, tidak bisa hanya satu pihak, namun harus ada team work.

Menurutnya, saat ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi membangun team work yang bagus. Dalam kesempatan itu juga hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan mantan Menteri Pariwisata Mari Elka Pengestu. Dia melihat sekarang warna di kabinet Indonesia Maju lebih kompak.

Karena itu, dia yakin, kelas menengah di Indonesia bisa naik kelas dengan pendapatan per kapita akan lebih besar. Luhut juga yakin defisit transaksi berjalan atau current account deficit bisa mengecil dengan ekspor yang meningkat.

"Ekspor ini kita dapat melalui value added dari nikel. Nikel ini sudah jadi turunannya menjadi stainless steel, carbon steel, katode sekarang kita mulai, dan kita akan masuk ke lithium baterai," kata Luhut.

Meski hal itu terlihat sederhana tapi, kata Luhut itu akan menjadi kekuatan dan membuat perubahan struktural terhadap ekonomi Indonesia.

"CAD berkurang, ekspor meningkat, rupiah akan menguat. Cadangan dolar kita akan menguat. Kira-kira sequence-nya begitu," ujar dia.

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

18 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

2 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

3 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

3 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

4 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

4 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya