Teten Minta UMKM Manfaatkan Tren Milenial yang Doyan Plesiran

Sabtu, 7 Desember 2019 14:00 WIB

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki dan Direktur utama TEMPO Media Group Toriq Hadad saat hadir dalam acara Festival Pesona Perhutanan Sosial Nasional Awarding Tokoh Perhutanan Sosial 2019 di kantor KLHK, Jakarta, Kamis 28 November 2019. Pada 2019, untuk kedua kalinya Tempo kembali memberikan apresiasi kepada mereka yang terlibat dalam pengelolaan hutan sosial. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki meminta kepada seluruh Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM agar bisa memanfaatkan tren pelesir generasi milenial. Milenial, kata dia, gemar berwisata ke daerah-daerah asri dan unik. Teten menilai tren ini adalah peluang bagus untuk meningkatkan perekonomian ekonomi kerakyatan ini agar bisa naik kelas.

"Ini bisa dijadikan potensi pasar bagi daerah, karena destinasi wisata pasti akan diikuti sektor lain yaitu kuliner dan cinderamata yang notabene dihasilkan UMKM," kata Teten saat pembukaan Smesco Jambi Tuntas Festival 2019 di Gedung Smesco, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019.

Bagi Teten, destinasi wisata bisa menjadi jendela penjualan dari produk-produk unggulan daerah masing-masing. Sehingga wisatawan milenial mudah mengetahui bahwa pada wilayah tersebut mempunyai produk UMKM yang menarik.

"Ini potensi bagi daerah untuk membuat produk daerah berbeda dengan daerah lain. Kalau mau bersaing, ya harus membuat produk yang berbeda," kata dia.

Contohnya seperti daerah Jambi, tutur Teten. Produk kopi asal wilayah tersebut yang populer dengan nama Kopi Kerinci, sudah mulai dikenal pasar domestik dan luar negeri. Sehingga ia menuturkan, potensi tersebut harus terus dimaksimalkan agar bisa masuk ke dalam rantai penyuplai global.

Advertising
Advertising

"Kopi bisa menjadi salah satu produk unggulan dari Jambi. Ini bisa digarap serius untuk pasar domestik hingga masuk ke global value chain," ungkapnya.

Karena itu setiap daerah harus fokus dalam mengembangkan produk unggulan daerahnya masing-masing. Teten menyarankan agar setiap daerah bisa dengan serius menggarap produknya agar memiliki nilai khas, dan sebagai faktor pembeda produk UMKM daerah lain.

Namun Teten memberikan masukan bahwa UMKM saat ini tidak hanya menjual bahan mentah, namun jual mengolahnya dan dapat memberikan nilai tambah. "Harus kita garap dari sektor hulu hingga hilir, jangan sekadar menjual bahan baku. Saya yakin, masih ada produk unggulan asal Jambi yang bisa dikembangkan agar mendunia," ucapnya.

Adapun Teten juga menyebutkan bahwa bahwa pola pikir aparat pemerintah juga harus berubah, dimana pemerintah bukan mempersulit lewat regulasi dan birokrasi tapi mempermudah layanan hingga fasilitasi bagi pelaku UMKM.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

2 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

4 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

4 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

4 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

4 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

4 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

4 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

7 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya