Bos Garuda Tak Hadir Rapat, DPR: Bukan Karena Urusan Harley Kan?

Reporter

Eko Wahyudi

Kamis, 5 Desember 2019 15:50 WIB

Komisi Keuangan DPR membatalkan rapat dengar pendapat dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk karena lima daru tujuh anggota direksi mangkir. Salah satu agenda rapat yaitu membahas audit BPK yang menemukan adanya rekayasa keuangan pada laporan keuangan Garuda Indonesia. Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas komponen penerbangan pada Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1441 H/ 2020 bersama Kementerian Perhubungan dan beberapa BUMN terkait termasuk PT Garuda Indonesia (Persero), Kamis, 5 Desember 2019.

Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi PDIP Ihsan Yunus mempertanyakan ketidakhadiran dari Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.

"Pak kalau biasanya, rapat tidak bisa diteruskan karena Direktur Utamanya enggak hadir. Biasanya juga hadir kok. Kenapa tidak hadir? Bukan karena urusan Harley kan?" ujar Ihsan saat memulai rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 5 Desember 2019.

RDP Komisi VIII ini dimulai pukul 14.00 WIB, Dalam rapat tersebut hadir Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra, Direktur Komersial AP I Devi Suradji.

Sedangkan Direktur Utama Garuda diwakilkan dua orang direksinya yakni Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, Direktur Keuangan dan Risiko Garuda Fuad Rizal.

Pertanyaan Ihsan Yunus segera dijawab Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham. Menurut Ilham, Direktur Utama Garuda sedang ada urusan lainnya. "Engga pak," ujarnya menjawab pertanyaan apakah Ari Askhara tidak hadir karena urusan Harley Davidson.

Sebelumnya Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta menahan sebuah sepeda motor Harley Davidson bekas yang diselundupkan di pesawat baru Garuda Indonesia. Motor besar itu diurai dan dikemas dalam 15 paket kargo. Barang ini diselundupkan melalui pesawat baru Garuda Indonesia yang didatangkan dari Toulouse, Prancis. Pesawat Airbus A330-900 ini bertolak dari Toulouse Sabtu 16 November dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Minggu 17 November siang.

Mendapat jawaban tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari fraksi Partai kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Dasopang menanyakan kepada anggota lain apakah RDP ini bisa dilanjutkan karena beberapa Dirut BUMN yang tidak hadir rapat.

"Maka kita ingin mendalami Garuda Indonesia kenapa bisa mahal apa saja yang berkaitan dengan itu maka kita undang komponen yang berkaitan dengan itu seperti AP1 dan AP2 karena parkirnya terlalu mahal," kata dia.

Namun, setelah beberapa menit mengambil keputusan dalam rapat, Marwan mengatakan RDP bisa dilanjutkan walaupun beberapa Dirut BUMN tidak hadir, karena waktunya sudah mepet dalam pengambilan putusan. "Namun rapat ini belum bisa mengambil kesimpulan, dan bisa dilanjutkan," ungkap dia dalam rapat.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

12 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya