Ternyata, Industri Daur Ulang Butuh 7,2 Juta Ton Sampah Plastik

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Minggu, 1 Desember 2019 22:10 WIB

Sukarelawan menumpukkan sampah yang berhasil dikumpulkan saat Aksi Nol Sampah di Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Aksi ini berhasil mengumpulkan sebanyak 2,1 kwintal yang terdiri dari sampah tissu basah, plastik, botol mineral bekas, botol kaca dan beberapa atribut/banner komunitas. Instagram/@tngunungmerbabu_official

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia ternyata membutuhkan 7,2 juta ton sampah plastik per tahun. Sampah plastik sebanyak itu diperlukan sebagai bahan baku industri daur ulang plastik.

Mengutip data Kementerian Perindustrian, Koordinator Komunitas Plastik untuk Kebaikan Eni Saeni menyebutkan, dari kebutuhan baku industri daur ulang plastik tersebut, yang bisa dipenuhi dari dalam negeri baru 913 ribu ton. Sedangkan dari impor sebantak 320 ribu ton.

“Sampah plastik botol kemasan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena memiliki permintaan yang kuat dari industri daur ulang plastik,” kata Eni di Jakarta, Ahad 1 Desember 2019.

Melihat kebutuhan industri daur ulang yang tinggi terhadap sampah plastik bekas botol kemasan, maka komunitas mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mulai memilah sampah plastik dari rumah. Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan dengan sembako melalui mobil edukasi pilah sampah yang akan berkeliling ke rumah-rumah warga.

Untuk tahap awal, mobil sembako keliling akan beroperasi di wilayah Tangerang Selatan. Selanjutnya mobil edukasi pilah sampah plastik akan berkeliling, mendatangi rumah warga di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Bogor.

Mobil keliling beroperasi setiap Jumat dan Sabtu pagi. Untuk jadwalnya operasi akan diberitahukan melalui akun medsos komunitas Plastik untuk Kebaikan. “Jadi follow akun medsos kami untuk mengikuti jadwal mobil keliling melalui: https://www.facebook.com, https://twitter.com/PlastikKebaikan, https://www.instagram.com, https://www.youtube.com/channel,” kata Eni.

Melalui kegiatan ini, komunitas berharap, produsen dapat berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat produk yang telah menjadi sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Tangerang Selatan, Toto Sudarto mengapresiasi gerakan ini karena mengajak masyarakat untuk menyelesaikan persoalan sampah plastik dari rumah. Warga pun diajari cara memilah sampah botol plastik dan menukarkan sampah tersebut dengan sembako.

"Mari kita mulai dari unit terkecil yaitu memilah sampah plastik, sampah botol plastik dan sampah organik dari rumah. Jangan campur sampah karena sampah yang dicampur tidak ada harganya. Kalau sampah yang dipilah bisa ditukar sembako," kata Toto.

ANTARA

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

5 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

6 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

6 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

6 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

7 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya