BTN Tambah Kuota FLPP dengan Dana Perseroan Senilai Rp 2 T

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Jumat, 29 November 2019 18:57 WIB

Stan hunian LRT City dalam pameran REI Mandiri Property Expo 2018 di JCC, Jakarta, Senin, 19 November 2018. Para pengembang menawarkan hunian dengan berbagai harga mulai dari Rp 100 juta per unit untuk pasar Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di atas hingga Rp 5 miliar. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN menyatakan siap menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini dengan dana pribadi senilai Rp 2 triliun. Uang tersebut akan disalurkan untuk Kredit Perumahaan Rakyat (KPR) pada rumah bersubsidi.

"FLPP pake duit BTN dulu, berarti cost of fundnya diganti, mendahulukan menggunakan uang BTN dan SMF Rp 2 triliun," ungkap Direktur Keuangan BTN Nixon LP Napitupulu di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 29 November 2019.

Dana tambahan FLPP itu merupakan urunan dari Bank BTN senilai Rp 1,5 triliun dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp 500 miliar. Nixon mengungkapkan, total dana tersebut bisa untuk merealisasikan 20 ribu unit rumah yang sudah menunggu untuk disubsidi.

Nixon menuturkan, perseroan rela mengambil keputusan menalangi kuota tambahan FLPP karena arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menghendaki tambahan porsi FLPP pada tahun 2019. "Justru talangan untuk tambahan, karena APBN tahun ini sudah enggak ada, sudah abis, sementara asosiasi minta terus. Pak Jokowi(bilang) iya ditambah, kurang lebih bahasa konversinya 20 ribu unit," ujarnya.

Menurut perkiraan Nixon, kuota tambahan FLPP itu sudah dapat dipastikan habis dalam waktu kurang dari satu bulan. Sebab, perbankan sudah banyak menunggu untuk mendapatkan gelontoran dana tersebut.

Penambahan kuota inipun sudah direstui Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Karena itu, Nixon memastikan, kuota tambahan FLPP itu sudah dapat disalurkan hari ini atau Senin lusa, dan para konsumen bisa langsung akad. "Harusnya hari ini keluar atau Senin cabang BTN siap menyalurkan tambahan Rp 2 triliun," kata dia.

Nixon menjelaskan, dana talangan yang dikeluarkan perseroannya akan dikembalikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2021. Sebab, APBN2020 sudah diputuskan sehingga tidak bisa diganggu gugat.

Ia mengatakan, sebenarnya kuota KPR di BTN yang menunggu untuk didanai ada sekitar 70 ribu unit. "Ya memang kita masih ada 70 ribu lebih unit lagi, karena ini masalah anggaran jadi 20 ribu dulu. Sebenarnya itu yangs udah jadi dibangun, tapi yang belum jadi 70 ribu itu yang di BTN aja," ungkap Nixon.

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

34 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

3 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

4 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

4 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya