Bos BCA Jelaskan Sebab Bank Tak Perlu Terintimidasi oleh Fintech

Jumat, 29 November 2019 12:04 WIB

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat mencoba mesin CS Digital dan mengganti kartu BCA magnetic menjadi kartu BCA berteknologi chip hasil kerja sama dengan Mastercard. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia (Persero) Tbk. atau BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan bahwa bank tidak perlu merasa terintimidasi oleh teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan financial technology (fintech). Dengan begitu, perbankan tidak perlu terburu-buru untuk menerapkan teknologi informasi tingkat tinggi guna bersaing dengan teknologi finansial.

Jahja menilai yang harus dilakukan adalah mengoptimalkan ceruk pasar yang sudah tercipta agar bertahan dari perkembangan teknologi yang belum semuanya dibutuhkan oleh masyarakat. "Bank-bank harus lebih melihat portofolionya masing-masing terlebih dahulu," ujarnya, Kamis, 28 November 2019.

Kalau memang nasabah memerlukan perkembangan teknologi informasi tertentu, menurut Jahja, industri perbankan harus segera memenuhinya. "Kalau tidak, optimalisasi pasar lebih didahulukan," ucapnya. Pernyataan Jahja merespons perkembangan fintech yang saat ini mulai kehilangan investor besarnya.

Sebelumnya, pendiri sekaligus pemilik Lippo Group Mochtar Riady menyebut bahwa pihaknya sebagai investor utama OVO menjual dua pertiga saham perusahaan dompet digital tersebut. Alasan konglomerasi adalah tidak mampu bertahan dengan skema bisnis yang terus menuntut beban promosi yang tinggi.

Di samping itu, Jahja melanjutkan bank juga tidak seharusnya memiliki intensitas untuk menjadi seperti fintech. Sebagai intermediator, bank harusnya lebih mengutamakan menjaga kepercayaan nasabah serta debitur guna terus mengembangkan perekonomian.

Advertising
Advertising

Hal senada disampaikan oleh Presiden Direktur PT Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati. Ia menyebutkan transformasi digital di industri bank bukan hanya sekadar ikut-ikutan. "Jika mau implementasi teknologi informasi harus secara komprehensif, baik aplikasi bagi nasabah maupun aplikasi yang digunakan oleh staf dan karyawan," kata Lauren.

BISNIS

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

2 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

3 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

4 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

4 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

7 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

8 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya