Krisis Ekonomi Global, Jokowi: Winter is Coming Betul-betul Ada
Reporter
Dias Prasongko
Editor
Rahma Tri
Kamis, 28 November 2019 20:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia atau BI 2019 di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Kamis 28 November 2019 malam ini. Dalam pidato sambutanya, Jokowi membuka dengan meminta maaf kepada para hadirin, karena terlambat menghadiri acara.
"Tadi ke sini macet, 30 menit berhenti, betul. Ttulah kenapa ibu kota dipindah, dan karena alasan yang banyak lainnya," kata Jokowi dalam pembukaan pidatonya, yang kemudian diikuti gelak tawa dari para tamu yang hadir.
Dalam kesempatan itu, Jokowi membuka pidatonya dengan mengingatkan mengenai ramalan krisis ekonomi global yang akan datang, yang disampaikan pada 2018 lalu. Di pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) di Nusa Dua, Bali, tahun lalu, Jokowi sempat menggunakan istilah yang muncul dalam sebuah serial berjudul Games of Throne, yakni winter is coming.
Istilah ini, menurut Jokowi, cocok untuk menunjukkan adanya ancaman serius mengenai kondisi ekonomi global yang diprediksi bakal melemah pada tahun 2020 mendatang. Menurut dia, istilah tersebut sangat cocok untuk menggambarkan kondisi saat ini, menghadapi pelemahan ekonomi global yang dikisahkan sebagai musim dingin.
<!--more-->
"Tadi sudah disampaikan oleh Pak Perry, melihat ketidakpastian ekonomi global saat ini, dan saya teringat dalam pertemuan IMF-WB di Bali. Saya sampaikan bahwa akan datang musim dingin, winter is coming. Dan sekarang betul, winter is coming, bener-bener ada," kata Jokowi.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga mengutip kembali pernyataan "Winter is Coming" yang sempat muncul dalam pidato Presiden Jokowi di Bali waktu itu. Menurut dia, sepanjang 2019 ini, ekonomi global memang tidak ramah. Dengan perang dangan yang meluas tidak hanya bagi Amerika Serikat dan Cina tetapi juga negara lain.
Selain itu, kondisi perdagangan dunia juga menurun. Belum lagi, sektor ekonomi di dunia juga tengah mengalami digitalisasi yang melesat, bukan hanya membawa manfaat tetapi juga mulai memunculkan adanya risiko. Karena itu, menurut dia, pada 2020 mendatang ekonomi dunia diperkirakan belum akan pulih.
"Perang dagang memberi dampak buruk bagi banyak negara. Peringatan Bapak Presiden Jokowi dalam IMF-WB 2018 dengan merujuk Games of Thrones jadi kenyataan, musim dingin telah tiba kita harus mampu menghadapinya," kata Perry dalam sambutanya, dalam acara yang sama.
DIAS PRASONGKO