Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Capai Target

Kamis, 28 November 2019 12:16 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) usai memberikan keterangan pers didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Juni 2016. Ribuan perda yang dihapus memiliki empat kategori, yaitu menghambat pertumbuhan ekonomi daerah, memperpanjang jalur birokrasi, menghambat perizinan investasi dan menghambat kemudahan usaha, serta bertentangan dengan Undang-Undang. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini hanya berada di kisaran 5,04-5,05 persen. Angka tersebut jauh berada di bawah target pemerintah yang mematok angka pertumbuhan ekonomi 2019 5,3 persen.

"Saya kira pertumbuhan ekonomi kita tahun ini mungkin masih berada pada angka 5,04 atau 5,05 persen," ujar dia di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 28 November 2019. Pada tahun depan, dengan kondisi global yang diramalkan Bank Dunia dan IMF, kemungkinan angka tersebyt bisa mengalami koreksi kembali.

Meski tidak sesuai target, Jokowi meminta capaian ini tetap disyukuri. Pasalnya Indonesia masih bisa tumbuh di tengah kondisi perekonomian dunia yang belum stabil.

Menurut Jokowi, posisi Indonesia itu jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini. Ia mencontohkan di antara negara G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di rangking ke-3 di bawah India dan Cina. "Rasa optimisme ini harus terus kita tebarkan," ucap dia.

Jokowi berujar saat ini kondisi perekonomian seluruh negara di dunia sedang dalam posisi tertekan. Ia hakulyakin jika Indonesia bisa lepas dari tekanan ini jika bisa mengatasi tantangan-tantangan internal.

Advertising
Advertising

Ia menuturkan saat bertemu dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva mendapat pesan agar berhati-hati menyikapi kondisi perekonomian global ini. Keduanya, kata dia, menyarankan agar kebijakan fiskal dilakukan lebih bijaksana.

"Saya setuju fiskal harus prudent karena APBN hanya mempengaruhi kurang lebih 14 persen, artinya 86 persen baik perputaran uang dan ekonomi itu berada di sektor swasta termasuk BUMN," tuturnya.

Dengan kondisi seperti itu, Jokowi mengatakan APBN hanya akan menjadi pemicu dan stimulasi agar perekonomian bisa berjalan. Meski demikian, 86 persen perputaran roda ekonomi akan ditentukan oleh swasta dan BUMN.

"Rasio defisit kita terhadap PDB sangat hati-hati dibanding negara lain, tahun ini defisit APBN kita pasang di angka 1,9 persen, tapi mungkin jatuhnya di angka 2 persen lebih sedikit," kata dia. Untuk tahun depan angka itu dipatok di 1,7 persen dan masih bisa bergerak. Namun, Jokowi menjamin angka tersebut masih di bawah angka 2,5-3 persen.

CAESAR AKBAR | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

1 menit lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

51 menit lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

1 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

1 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

3 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

5 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

5 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya