Ida Fauziah: 23 Juta Pekerjaan Kena Dampak Otomatisasi Industri

Reporter

Jamal A Nashr

Selasa, 26 November 2019 17:09 WIB

Politisi PKB Ida Fauziah tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. Ida Fauziah yang saat itu merupakan Ketua Komisi VIII DPR dipanggil sebagai saksi untuk tersangka mantan Menteri Agama Surhadharma Ali. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Semarang - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menyebutkan, 23 juta lapangan pekerjaan akan terkena dampak otomatisasi industri di era industri 4.0. Dampak tersebut disebabkan tenaga manusia yang diganti alat atau berubah menjadi jenis pekerjaan lain.
Ida mengatakan, hal itu menjadi tantangan utamanya menjadi Menteri Ketenagakerjaan di Kabinet Indonesia Maju. "Lebih dari dua kali penduduk Singapura akan terdampak," ujar dia setelah menutup Rapat Koordinasi Bidang Pelatihan dan Produktivitas Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja Kota Semarang, Selasa, 26 November 2019.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa tersebut mengungkapkan, akibat otomatisasi itu sejumlah pekerja juga mengalami pemutusan hubungan kerja. "Rata-rata terdapat 240 ribu pekerja ter-PHK, data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2016 sampai 2018," kata Ida.
Tingginya PHK, menurut Ida, karena komposisi pekerja di Indonesia didominasi lulusan Sekolah Menengah Pertama. Sebanyak 57,54 persen pekerja merupakan lulusan SMP ke bawah. Dari jumlah tersebut, 55,72 persen di antaranya bekerja di sektor informal.
Meski berdampak pada lapangan pekerjaan dengan jumlah yang cukup tinggi, otomatisasi industri juga bakal menciptakan 27 juta sampai 46 juta jenis pekerjaan baru hingga tahun 2030. "10 juta di antaranya jenis pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya," ucap dia.
Tingginya jumlah pekerjaan untuk jenis keahlian baru, pekerja Indonesia dituntut untuk meningkatkan kemampuannya agar mampu memenuhi kebutuhan industri.
"Mau tidak mau kita dituntut melakukan upskilling atau reskilling. Kalau tidak maka yang terjadi pengangguran kita akan semakin meningkat," kata Ida.
JAMAL A. NASHR

Berita terkait

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

3 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

12 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

16 hari lalu

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

16 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

21 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH Bantah Terlibat Program Ferienjob

23 hari lalu

Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH Bantah Terlibat Program Ferienjob

Direktur Pelaksana Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH, Ralf Peter Stimmer, mengatakan tak ada hubungannya dengan Ferienjob mahasiswa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

25 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Kisah Inspiratif Office Boy yang Kini Sukses Menjadi Bos

27 hari lalu

Kisah Inspiratif Office Boy yang Kini Sukses Menjadi Bos

Di mana ada tekad kuat maka di situ akan ada jalan. Dan mantan office boy bernama Kosim sudah membuktikannya dengan menjadi seorang manajer umum.

Baca Selengkapnya