Krakatau Steel Naikkan Utilitas Pabrik Hingga 85 Persen

Rabu, 20 November 2019 10:44 WIB

Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Bisnis PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Melati Sarnita menyatakan pihaknya bakal menggenjot produksi baja di dalam negeri melalui peningkatan utilitas, diversifikasi produk, maupun penambahan kapasitas terpasang.

Pada awal kuartal keempat tahun ini, Krakatau Steel meningkatkan utilitas pabrikan menjadi sekitar 80-85 persen. Adapun pada kuartal kedua sebelumnya, utilitas pabrikan hanya sebesar sekitar 60 persen.

Melati menjelaskan, produksi baja per Mei lalu mencapai 80.000 ton per bulan. Angka itu naik pada bulan Juni menjadi sebesar 100.000 ton per bulan dan Juli naik menjadi 120.000 ton, serta Oktober terjual 160.000 ton. "Kalau sudah bisa jualan segitu, pada Oktober sudah di sekitar 80 persen,” kata Melati baru-baru ini.

Krakatau Steel juga meningkatkan siklus produksi hingga tiga kali lipat menjadi 90 hari. Efisiensi tersebut dilakukan agar perseroan dapat lebih adaptif dalam mengikuti perkembangan pasar.

Tak hanya itu, kata Melati, Perseroan juga melakukan efisiensi di luar proses produksi seperti pengurangan tenaga kerja pihak ketiga dan efisiensi bisnis anak perusahaan. Pengurangan tenaga kerja pihak ketiga meringankan biaya tenaga kerja hingga 30 persen dari total beban tenaga kerja.

Advertising
Advertising

Khusus terkait PHK tenaga kerja pihak ketiga, Melati menyebutkan alasan ongkos pegawai yang cukup besar. "Sekitar US$ 3 juta per bulan. Efisiensi itu suatu keharusan kalau kami mau kembali ke industrial benchmark. Kami harus perbaiki rasio orang yang bekerja terhadap kapasitas produksi,” ucapnya.

Selain peningkatan utilitas, Melati menargetkan fasilitas produksi Hot Strip Mill (HSM) II perseroan akan mulai berproduksi pada awal kuartal II/2019. HSM II menelan investasi senilai US$ 515 juta dan akan memproduksi sebanyak 1,5 juta ton baja per tahun.

Walaupun tahap pembangunan HSM II telah mencapai 95 persen, kata Melati, ada beberapa tahap yang tidak bisa dilewati untuk mulai berproduksi. Pasalnya otomatisasi produksi pada HSM II cukup tinggi.

Sementara itu, PT Krakatau Posco menyatakan akan mulai memproduksi baja canai panas (hot rolled coil/HRC) pada tahun depan. HRC kerap digunakan untuk keperluan pembangunan infrastruktur. Perseroan berencana akan mengubah 750.000 pelat baja perseroan menjadi HRC pada 2020. “Untuk jangka pendeknya memang untuk HRC dulu. Mulai penjualan 2020.,” ujar Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Jhi Young.

Kim mengatakan perseroan mengucurkan investasi senilai US$ 400 juta dalam pengembangan produk tersebut. Pihaknya akan menambah fasilitas blast furnace dengan kapasitas 1,5 juta ton. Menurutnya, peningkatan kapasitas terpasang perseroan dapat mendorong konsumsi baja nasional.

BISNIS

Berita terkait

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

16 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

3 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

5 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

5 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

6 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya