Menlu Retno Marsudi: Kita Harus Lindungi Investasi di Luar Negeri

Selasa, 19 November 2019 13:36 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Retno dipercaya menjabat selama 2 periode di jajaran menteri Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan perekonomian nasional lebih kuat. Salah satunya terkait upaya peningkatan investasi di luar negeri (outbond investment) yang disebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai pemicu pertumbuhan.

“Sehingga dalam (pembahasan) perjanjian investasi bilateral, kita harus melindungi investasi-investasi kita di luar negeri. Ini bukan hanya investasi ekonomi tetapi bisa dikonversi menjadi investasi politik juga,” kata Retno dalam Rapat Kerja Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Bidang Hubungan Internasional di Jakarta, Selasa, 19 November 2019.

Dalam kesempatan itu, Retno juga mengajak pelaku usaha bersama dengan pemerintah membangun ketahanan ekonomi Indonesia, guna menghadapi situasi perekonomian dan geopolitik dunia yang penuh ketidakpastian. “Pada saat ekonomi Indonesia kuat maka kita akan dapat bertahan,” ucapnya.

Retno menjelaskan, dari sisi diplomasi, upaya meningkatkan ketahanan ekonomi dilakukan dengan memanfaatkan besarnya pasar dan jumlah penduduk Indonesia sebagai aset dan nilai tawar dalam negosiasi untuk menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi setiap pihak. “Karena kalau tidak begitu, kita hanya akan menjadi pasar saja. Kita harus bisa mendapat sesuatu dari pertandingan ini,” ujarnya.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva sebelumnya menilai ekonomi Indonesia masih cukup bagus dan inklusif, dengan dukungan kebijakan ekonomi yang sehat.

Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Thailand, awal November lalu, ekonom asal Bulgaria itu juga menyebut ASEAN berada pada 'titik terang' dalam ekonomi global, yang tahun ini pertumbuhannya mencapai titik terendah sejak terjadinya krisis.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif stabil pada triwulan III-2019 sebesar 5,02 persen, merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS). Angka pertumbuhan tersebut masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain, misalnya Singapura, yang mengalami pertumbuhan negatif.

Advertising
Advertising

Merujuk data IMF, perekonomian dunia saat ini mengalami tekanan cukup berat. Hal ini terlihat dari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2019 yang turun sekitar 0,7 persen dari proyeksi 3,7 persen menjadi hanya 3 persen.

ANTARA

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

58 menit lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

5 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

5 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

13 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya