PLN Dapat Kucuran Kredit USD 1 Miliar dari 8 Bank Asing
Reporter
Bisnis.com
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 11 November 2019 19:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Delapan bank asing menyalurkan kredit sindikasi PT PLN (Persero) senilai US$ 1 miliar. Bank asing tersebut antara lain Bank of China, Cathay United Bank, DBS Group, Korea Development Bank, MUFG Financial Group, Oversea-Chinese banking Corp, Sumitomo Mitsui Financial, dan United Overseas Bank.
Kedepalan bank asing tersebut menyalurkan kredit masing-masing US$ 125 juta. Fasilitas kredit tersebut efektif sejak 23 Oktober 2019 dengan jatuh tempo Oktober 2023.
Pancaran Affendi, Managing Director, Head of Global Corporate & Institutional Banking MUFG for Indonesia mengonfirmasi penyaluran fasilitas baru tersebut. "Iya benar. Sindikasi PLN baru close (efektif)," katanya, Senin, 11 November 2019.
Menurutnya, perusahaan pelat merah tersebut adalah salah satu debitur dengan kinerja usaha tergolong baik dan mampu menjaga kualitas kreditnya.
PLN cukup gencar menggalang dana guna meningkatkan kinerjanya. Terakhir, PLN baru saja menerbitkan global bond dengan nilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,7 triliun.
Dana nonkonvensional tersebut diklaim memiliki tenor jangka panjang dan tingkat bunga (coupon) rendah, serta basis investor yang meluas ke pasar Eropa dengan mata uang dolar Amerika Serikat dan euro.
Keberhasilan dalam menerbitkan global bond dengan bunga rendah akan memberikan kontribusi terhadap usaha PLN untuk mebekan harga pokok penyediaan (HPP) listrik, menekan risiko likuiditas, dan memaksimalkan financing portfolio profile (profil portofolio keuangan) PLN.
Direktur Keuangan PLN Sarwono sebelumnya menyebutkan pemilihan tenor yang berjangka panjang dan berbeda dalam waktu jatuh tempo merupakan salah satu strategi PLN dalam menata likuiditas dan maturity profile, serta sesuai dengan karakteristik investasi sektor listrik yang umumnya jangka panjang.
Berdasarkan laporan keuangan 2018, rasio solvabilitas perseroan masih tergolong aman. Rasio liabilitas terhadap ekuitas berada pada posisi 60,93 persen, naik dari posisi 2017 53,55 persen. Sementara itu, rasio liabilitas terhadap aset adalah 37,86 persen, naik dari tahun sebelumnya 34,87 persen.
PLN juga merupakan salah satu penggerak pertumbuhan kredit sektor listrik, gas dan air. Outstanding kredit sektor ini pada Agustus 2019 berada pada Rp 196,47 triliun, naik 15,56 persen dari periode sama tahun lalu. Rasio non performing loan (NPL) gross juga relatif terjaga di bawah 1 persen.