TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pemohon surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dari pelamar lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 membeludak di sejumlah Polres sejak dua pekan terakhir. Terlebih menjelang pendaftaran CPNS yang kian dekat yakni, Senin, 11 November 2019, pihak kepolisian sampai harus menambah jumlah petugas dan jam pembukaan loket.

Untuk mempercepat proses sebetulnya para pelamar kerja bisa mendapatkan surat itu dengan cara online. Caranya mudah, butuh waktu yang singkat dan tak butuh biaya administrasi besar.

Maulida, salah satu pemohon SKCK yang ditemui di Polres Jakarta Timur, mengaku sangat dimudahkan dengan pendaftaran online tersebut. "Tidak perlu repot mengisi berkas di Polres. Hanya perlu membayar biaya administrasi Rp 30.000," katanya ketika ditemui, Jumat, 8 November 2019. Kurang lebih satu jam menunggu, SKCK sudah bisa didapat.

Hal senada disampaikan oleh Bayu. Ia menyatakan pengurusan SKCK-nya secara online di Polres Jakarta Timur cukup mudah.

"Hanya tinggal ambil sidik jari setelah daftar online," katanya. Namun ia menyayangkan antrean pembayaran dan pendaftaran SKCK online tak dipisah sehingga masih ditemui barisan pendaftar yang mengular.

Namun ada juga pemohon SKCK yang kesulitan karena tak kunjung mendapat formulir pendaftaran lewat surat elektroniknya. "Sudah dua kali saya mengisi formulir. Namun hasil cetaknya enggak terkirim di e-mail, ini juga lagi cari-cari," ujar Ika, salah satu pemohon SKCK.

Setelah lama menunggu dan formulir cetaknya tidak kunjung terkirim, Ika akhirnya pasrah mengantre untuk mendapatkan formulir manual.

Lalu bagaimana prosedur mendaftar SKCK di Polres? Pertama, mengakses situs polres, misalnya polresjaktim.org pada browser.

Kedua, isi data diri untuk keperluan SKCK. Ketiga, sertakan pas foto ukuran 4x6 sebanyak kurang lebih 4 lembar. Keempat, pemohon yang telah mendaftar online bisa mendatangi Polres untuk membayar biaya administrasi dan merekam sidik jari.

ANTARA | BISNIS