Sandiaga Uno Ingatkan Jokowi Soal Pengembangan Energi Bersih

Jumat, 8 November 2019 13:11 WIB

Mantan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyampaikan keterangan saat menerima kedatangan pimpinan MPR di kediamannya, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019. Sandiaga memberikan masukan bagi mereka dalam menjalankan tugas MPR menyosialisasikan Empat Pilar MPR. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengingatkan pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal masalah yang banyak muncul dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) atau energi bersih. Padahal, pemerintah memasang target EBT pada bauran energi nasional pada 2025 nanti sebesar 23 persen.

“If business as usual, kalau kebijakannya itu-itu saja, enggak bakal nyampe, harus out of the box,” kata Sandiaga saat ditemui dalam acara EBTKE Conex di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 8 November 2019.

Masalah ini sebelumnya telah diungkapkan Institute for Essential Services Reform (IESR). Menurut lembaga ini, target penambahan kapasitas pembangkit EBT akan sulit dicapai. Sebab, selama 2014-2018, kapasitas terpasang hanya bertambah 1,15 GW.

Sementara dengan target penambahan 16 GW hingga 2025, pemerintah perlu memastikan ada 3,2 GW kapasitas terpasang per tahun. Pada 2025 nanti pemerintah menargetkan 23 persen bauran EBT. Namun saat ini porsi EBT baru sekitar 11 persen.

Menurut Sandiaga, potensi sumber daya EBT di Indonesia sebenarnya tidak kurang. Saat ini, terdapat potensi sebesar 405.834 MW. Namun, kapasitas terpasang sampai saat ini baru mencapai 7.783 MW.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, berbagai persoalan terjadi seperti regulasi yang sering berubah hingga pembiayaan dari perbankan lokal yang sulit. Menurut Sandi, pernah ada satu proyek EBT yang sudah melakukan tanda tangan penyaluran kredit, sudah mulai akan dibangun, tapi tiba-tiba terjadi perubahan regulasi di kementerian. “Ibarat main bola, tiba-tiba gawangnya dipindah,” kata dia.

Selain itu, pengembangan EBT selama ini lebih banyak dimotori kredit dari perbankan dan lembaga luar negeri. Di antaranya seperti Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), hingga Japan Bank for International Cooperation (JIBC). “Perbankan tidak terbiasa (pendanaan EBT), jadi bunganya tinggi, jangka waktu pendek, maka kita belajar dari mereka (perbankan dan lembaga internasional),” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia baru mencapai 8 persen atau sekitar 32 Giga Watt.

“Kita memiliki banyak sumber-sumber energi yang harus kita manfaatkan, seperti geo-thermal, sumber daya air, dan lain-lain. Sumber-sumber energi di Indonesia kurang lebih ada 400 Giga Watt dan terealisasi baru sekitar 8 persen atau 32 Giga Watt,” ujar Arifin di Jakarta, Rabu, 6 November 2019.



FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

7 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

8 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

9 jam lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

13 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

17 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

20 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

20 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

1 hari lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya