Ekonomi Melambat, Wamenkeu Pastikan Tak Potong Anggaran Tiba-tiba

Rabu, 6 November 2019 12:41 WIB

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Suahasil Nazara, di Kompleks Istana Kepresidenan, jelang pelantikan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Jakarta, 25 Oktober 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah akan terus menjaga dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. Dari sisi fiskal, kata dia, Anggaran dan Pendapatan Negara (APBN) akan difokuskan pada kebijakan yang bersifat countercylical.

"Konstruksi APBN adalah kami upayakan terus untuk tetap bersifat countercylical, khususnya dari tiga aspek, yakni penerimaan, belanja atau pengeluaran dan juga pembiayaan untuk APBN," kata Suahasil saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu 6 November 2019.

Dari sisi pengeluaran atau belanja APBN, pemerintah ingin mendorong masing-masing kementerian dan lembaga bisa lebih efisien. Tidak hanya bagi kementerian dan lembaga di tingkat pusat, tetapi juga bagi pemerintah daerah.

Sampai saat ini, kata Suahasil, pemerintah tidak akan melakukan pemotongan anggaran secara tiba-tiba. Karena itu, pemerintah akan fokus pada belanja yang efisien dan juga berkelanjutan. Sebab pemerintah memahami bahwa saat ini penerimaan turun akibat ekonomi tengah melambat.

Sementara itu, dari sisi pembiayaan, pemerintah memperkirakan bahwa defisit APBN 2019 akan melebar antara 2 - 2,2 persen dari sebelumnya ditargetkan 1,8 persen. Hal ini disesuaikan sejalan dengan penerimaan negara yang tumbuhnya melambat.

Advertising
Advertising

"Kami lakukan itu sebagai dukungan bagi perekonomian dari sisi belanja negara. Ini bentuk dari countercylical APBN, ketika ekonomi dan melemah, tapi belanja negara tidak boleh melemah," kata Suahasil.

Suahasil menjelaskan dari sisi penerimaan, pemerintah akan terus memantau pendapatan negara baik dari sisi pajak maupun non pajak, cukai dan juga pendapatan lainnya. Pemerintah, akan memantau kondisi dunia usaha dan industri lewat penerimaan negara.

"Kami bisa sesuaikan setelah direncanakan kalau denyutnya memang lemah, bisa kami support. Kami ingin juga bisa lihat ABPN dalam jangka menengah, antara pajak dan belanja bisa sehat," kata Suahasil.

Lebih jauh, menurut Suahasil, kebijakan countercylical akan dilakukan pemerintah untuk terus mendukung momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sampai dengan triwulan III 2019, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi berada pada angka 5,02 persen.

Dia melanjutkan, angka pertumbuhan yang berada pada 5,02 persen bukanlah angka pertumbuhan ekonomi yang rendah. Pertumbuhan ini masih bisa didorong terus untuk menjaga momentum di tengah-tengah kondisi pelambatan ekonomi global akibat perang dagang.

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

4 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

4 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

9 jam lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

12 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya