Tak Hanya BUMN, Swasta Juga Didorong Masuk Bisnis Jalan Tol

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Rabu, 30 Oktober 2019 08:48 WIB

Pekerja merampungkan pembangunan konstruksi proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 2A di kawasan Pedati, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019. Proyek Tol Becakayu tahap pertama dirampungkan sampai dengan Bekasi Barat di Jalan Ahmad Yani dengan titik keluar masuk kendaraan menuju ke jalan tol itu berada di Jalan Hasibuan. Targetnya rampung pada tahun ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membuka pintu selebar-lebarnya bagi swasta untuk masuk di bisnis jalan tol, yang sebelumnya didominasi oleh Badan Usaha Milik Negara(BUMN) sektor kontruksi.

"Kalau kita punya target 2.500 kilometer saja, dengan pemain yang ada saat ini belum cukup mencapainya. We need the new player. Kami sangat berharap adanya pemain baru," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit saat diskusi di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.

Pemerintah menargetkan ada tambahan 2.500 km jalan tol lagi hingga 2024 mendatang. Sehingga, ada sekitar 4.700 hingga 5.200 km jalan tol lagi yang akan beroperasi selama lima tahun ke depan.

Danang mengungkapkan, munculnya pemain swasta baru bukanlah ancaman buat pemain lama. Justru, menurut dia, senior yang telah bermain di sektor konstruksi sangat membutuhkan pengusaha lain untuk kerja sama.

Skema kolaborasi, kata Danang, tidak melulu soal kerja sama pembiayaan atau tentang pendanaan. Akan tetapi bisa juga dari sisi transfer teknologi, karena dalam lima tahun ke depan jalan tol yang dibangun memiliki tantangan untuk direalisasikan. "Ini bukan soal uang, tapi knowledge teknologi kemudian teman teman merancang sistem kontrak yang bagus kita juga butuhkan," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa mengatakan, pihaknya sebagai pengusaha membutuhkan kebijakan dari pemerintah yang membuat bisnis jalan tol ini menarik para investor.

"Pemerintah perlu mengeluarkan sejumlah kebijakan yang menarik dari sisi investasi agar pihak swasta tertarik dan mau berinvestasi di proyek pembangunan jalan tol,” kata Erwin pada kesempatan yang sama.

Meski begitu Erwin juga menyambut baik program prioritas Presiden Jokowi pada periode kedua ini, dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang berfokus menghubungkan kawasan produksi dan kawasan distribusi. Dengan demikian, pembangunan jalan tol itu mampu mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.

Berita terkait

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

1 hari lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

1 hari lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Akhir 2024, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Sumut dan Aceh

2 hari lalu

Akhir 2024, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Sumut dan Aceh

PT Hutama Karya (Persero) optimistis dapat menyelesaikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS tahap 1.

Baca Selengkapnya

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

2 hari lalu

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

Pembangunan jalur Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 mencapai 35,84 persen hingga April 2024. Kejar tayang agar rampung sebelum ujung tahun.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

3 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

3 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

4 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

4 hari lalu

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan ANTARA Heritage Center (AHC) di Pasar Baru, Jakarta

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

5 hari lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

6 hari lalu

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

Wakil Menteri BUMN sebut pemerintah masih kurang memberikan pendanaan untuk developer, guna memberikan pengadaan hunianuntuk masyarakat

Baca Selengkapnya