Laba Bukit Asam Turun 21,7 Persen jadi Rp 3,1 Triliun

Senin, 28 Oktober 2019 12:13 WIB

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin menjelaskan tentang potensi investasi batubara sebagai subtitusi gas elpiji pada pencanangan pembangunan pabrik hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di tambang Peranap PT Bukit Asam di Kabupaten Inhu, Riau, Kamis 7 Februari 2019. ANTARA FOTO/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta - Laba bersih PT Bukit Asam Tbk. tercatat mengalami penurunan sepanjang triwulan III 2019. Menurut laporan kinerja perseroan, laba perusahaan pada triwulan III turun menjadi Rp 3,1 triliun atau sebesar 21,7 persen dari sebelumnya Rp 3,9 triliun secara year on year/yoy atau tahunan.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arivin mengatakan penurunan kinerja keuangan itu semata-mata dikarenakan harga batu bara yang belum membaik. "Harga rata-rata batu bara jauh di bawah harga selama tiga triwulan 2018. Ini semata-mata karena faktor harga," kata Arviyan saat mengelar konferensi pers di Hotel Ritz Charlton, Jakarta Selatan, Senin 28 Oktober 2019.

Meski laba bersih menurun, pendapatan perusahaan tercatat masih mengalami pertumbuhan tipis. Dalam laporan kinerja tercatat, ada peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 1,3 persen dari sebelumnya Rp 16,03 triliun menjadi Rp 16,25 triliun.

Total pendapatan paling besar perusahaan disumbangkan oleh penjualan batu bara domestik sebesar 56 persen. Kedua, disumbang oleh penjualan batu bara ekspor sebesar 42 persen. Serta ketiga dari aktivitas lain sebesar 2 persen yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah hingga jasa kesehatan rumah sakit.

Selain itu, emiten berkode PTBA ini juga berhasil mencatatkan kenaikan 10,7 persen penjualan sampai September 2019, atau menjadi 20,6 juta dari periode yang sama pada 2018. Kenaikan penjualan ini ditopang oleh kenaikan produksi batu bara menjadi 21,6 juta ton atau naik 9,6 persen.

Advertising
Advertising

Menurut Arviyan penjualan batu bara yang meningkat tersebut tak lepas dari strategi perusahaan yang mulai menyasar pasar ekspor non tradisional. Seperti Jepang, Korea Selatan dan Australia. Selain itu, perusahaan juga mulai menjual batu bara berjenis high kalori ke negara yang membutuhkan."Tak hanya mendorong penjualan ekspor ke negara-negara Asia, perusahaan juga menerapkan penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market," kata Arviyan.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

2 hari lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Dana Pensiun PT Bukit Asam, Kejati DKI Jakarta Kembali Tetapkan Satu Tersangka

9 hari lalu

Dugaan Korupsi Dana Pensiun PT Bukit Asam, Kejati DKI Jakarta Kembali Tetapkan Satu Tersangka

Total tersangka dugaan korupsi pengelolaan dana pensiun PT Bukit Asam yang telah ditahan oleh penyidik sebanyak enam orang.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

30 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Setelah Cegah 3 Orang ke Luar Negeri, KPK Panggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna Kasus Korupsi PLN Sumbagsel

30 hari lalu

Setelah Cegah 3 Orang ke Luar Negeri, KPK Panggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna Kasus Korupsi PLN Sumbagsel

KPK memanggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna, Yollid Chollidin, sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi di PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel.

Baca Selengkapnya

Terkini: Alasan Prabowo-Gibran akan Dilantik di IKN, Mengapa Petinggi PT Bukit Asam Divonis Bebas?

31 hari lalu

Terkini: Alasan Prabowo-Gibran akan Dilantik di IKN, Mengapa Petinggi PT Bukit Asam Divonis Bebas?

Berita terkini: Alasan Prabowo-Gibran akan dilantik di IKN, mengapa petinggi PT Bukit Asam divonis bebas?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

32 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kasus Petinggi PT Bukit Asam, Dituntut 19 Tahun hingga Vonis Bebas

32 hari lalu

Perjalanan Kasus Petinggi PT Bukit Asam, Dituntut 19 Tahun hingga Vonis Bebas

Ini perjalanan kasus petinggi PT Bukit Asam (PTBA) yang sempat terjerat kasus dan dituntut 19 tahun penjara namun divonis bebas majelis hakim.

Baca Selengkapnya