Jejak Luhut Pandjaitan di Perusahaan Prabowo dan Jokowi

Senin, 28 Oktober 2019 06:40 WIB

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Luhut Pandjaitan kembali menjadi pembantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Selain menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi, Luhut kini juga menjadi rekan satu tim dengan Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju. Hubungan ketiganya tak hanya soal politik, tapi juga bisnis.

1. PT Kiani Kertas milik Prabowo

Awal 2004, Luhut tercatat menjadi Komisaris Utama di PT Kiani Kertas, pabrik kertas yang dimiliki sepenuhnya oleh Prabowo. Di tahun tersebut, Kiani Kertas tengah terbelit masalah, salah satunya pembayaran utang ke PT Bank Mandiri Tbk.

“Kami sedang menghadapi dua persoalan penting. Pertama, restrukturisasi utang US$ 170 Juta di Bank Mandiri. Kedua, kami harus dapat investor strategis yang mau menyuntik modal kerja sebesar US$ 50 juta,” kata dia dalam wawancara bersama Majalah Tempo.

Di tengah persoalan tersebut, adik dari Prabowo,, Hashim Djojohadikusumo masuk menjadi investor Kiani Kertas lewat perusahaannya yang bernama Novela, pada Januari 2005. Suntikan dana sebesar US$ 50 juta pun mengalir masuk ke kas Kiani Kertas. Suntikan modal ini juga berlangsung tak lama setelah Bank Mandiri sepakat untuk merestrukturisasi utang dari Kiani Kertas.

Advertising
Advertising

Setelah di Kiani Kertas, hubungan keduanya masih sangat dekat. Salah satunya awal 2018 saat Luhut mengikuti acara pertemuan musim semi (Spring Meeting) International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) di Washington DC, Amerika Serikat. Kala itu, Luhut menyebut telepon yang diterimanya adalah dari Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.

Tempo menyaksikan saat Luhut menerima telepon dari Prabowo itu pada Rabu 18 April 2018 sekitar pukul 07.30 waktu Washington DC , Amerika Serikat. Tempo berada di Lobi Hotel Trump International, pusat kota Washington DC saat peristiwa itu terjadi. Tak jauh dari Luhut saat menerima telepon. Luhut menginap di hotel itu bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

"Dinihari tadi saya juga ditelepon tapi sedang istirahat," kata Luhut menjelaskan telepon dari Prabowo yang baru diterimanya kepada Tempo. Saat menerima telepon itu Luhut tampak bicara santai, sesekali ia terbahak. Terdengar ucapan Luhut saat memanggil Prabowo yang ada di ujung telepon dengan "Wok".

<!--more-->

"Kami kan berkawan. Hubungan dengan Pak Jokowi bagus kok, ngapain mesti ribut," kata Luhut menirukan ucapan Prabowo. Luhut menolak menceritakan pembicaraannya dengan Prabowo.

2. PT Rakabu Sejahtera milik Jokowi

Seperti halnya Prabowo, Luhut juga disatukan oleh kepentingan bisnis dengan Jokowi. Perusahaan milik Luhut, PT Toba Bara Sejahtera merupakan pemegang saham minoritas di PT Rakabu Sejahtera, pabrik mebel yang dimiliki keluarga Jokowi. PT Rakabu Sejahtera didirikan pada 2009 di Solo, Jawa Tengah dan memproduksi berbagai furnitur olahan kayu dalam bentuk rangka pintu, lantai, dan lainnya. Produk tersebut banyak dijual untuk pasar ekspor. Anak Jokowi, Kaesang Pangarep kini menjabat sebagai komisaris di PT Rakabu Sejahtera.

Dalam wawancara bersama Majalah Tempo pada April 2016, Luhut mengatakan bisnisnya dengan Jokowi masih terus berlanjut. “Rakabu Sejahtera, waktu itu Pak Jokowi masih Wali Kota Solo. Sekarang makin bagus, ekspornya makin naik,” kata Luhut.

Awal 2019, Luhut yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman juga sempat bercerita kedekatannya dengan Jokowi. Luhut mengatakan, dirinya sudah mengenal Jokowi selama lebih dari 12 tahun. Lama sebelum Jokowi menjadi presiden.

Luhut bercerita, sampai saat ini masih banyak pihak yang tak menyangka, bahkan ada yang tak terima dengan karir politik Jokowi yang melesat seperti meteor. Dari pebisnis yang kemudian menjadi Wali Kota Solo, lanjut menjadi Gubernur DKI Jakarta dan saat ini menjabat Presiden Republik Indonesia.

"Saya selalu bilang, jangan hanya karena dia dari Wali Kota, lulusan UGM, terus ada yang berpretensi, gua kan udah kaya, turunan siapa, lebih pantas jadi apa (presiden)," ujar Luhut dalam acara deklarasi dukungan Alumni Theresia di Hotel Alila Pecenongan, Jakarta pada Sabtu, 23 Februari 2019.

Berita terkait

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

5 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

7 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

7 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

8 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

8 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

9 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

12 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

12 jam lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

13 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

13 jam lalu

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

Prabowo belum menawarkan posisi menteri untuk Partai NasDem.

Baca Selengkapnya