Lika-liku Perjalanan Erick Thohir, Menteri BUMN Pilihan Jokowi
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 27 Oktober 2019 20:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha dan pendiri grup bisnis Mahaka, Erick Thohir, pada Rabu lalu resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam perjalanannya karirnya selama ini, Erick pernah menjadi sasaran teguran hingga pelaporan ke polisi oleh sejumlah pihak, berikut di antaranya:
1. Dilaporkan atas Kasus Penipuan
Insiden terbaru ini terjadi beberapa hari usai dilantik menjadi menteri. Mantan Wakil Kapolri yang juga Ketua Pengurus Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), Komisaris Jenderal Purnawirawan Oegroseno, ingin melaporkan Erick Thohir ke polisi.
Oegroseno hendak melaporkan Erick Thohir yang merupakan mantan Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) karena tidak memberangkatkan delapan atletnya ke SEA Games 2019 di Filipina. Oegroseno menilai Erick telah melakukan penipuan.
Chef de Mission (CdM) Indonesia, Harry Warganegara menilai laporan ini salah alamat. Harry menyebut olahraga sudah memiliki hukum dan badan yang mengawasi. Jika ingin melapor, seharusnya Oegroseno tahu harus ke mana. “Urusan olahraga itu ada di BAKI (Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia). Tidak ada urusannya dengan kepolisian. Tapi kalau mau dilaporkan silakan," ujar Harry pada Jumat, 25 Oktober 2019.
2. Kasus Korupsi Dana Sosialisasi Asian Games
Awal 2017, Erick Thohir yang masih menjabat sebagai Ketua KOI saat itu sempat terseret kasus korupsi dana sosialisasi Asian Games. Lantaran, beberapa pejabat KOI menjadi tersangka yaitu Sekretaris Jenderal KOI, Dodi Iswandi; Bendahara KOI Anjas Rivai, serta penyedia barang dan jasa Iwan Agus Salim.
Erick memenuhi panggilan pemeriksaan dari polisi. Saat itu, kasus ditangani oleh Pola Metro Jaya. Setelah dilakukan pendalaman, polisi berkesimpulan Erick tidak terlibat sama sekali dalam kasus ini. "Tidak ada keterlibatan Erick Thohir," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono pada Mei 2017.
3. Ditegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Akhir 2013, Erick Thohir juga pernah berurusan dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Saat itu, KPI menegur Erick yang menjabat sebagai Direktur Utama ANTV lantaran program siaran Campur-campur, yang ditayangkan ANTV pada 18 dan 21 November 2013 pukul 20.00 lalu.
Anggota KPI, Agatha Lily, pada akhir November 2013 menyebutkan program siaran Campur-campur tersebut melanggar beberapa pasal pada Peraturan Penyelenggaraan Penyiaran dan Standar Program Siaran KPI. "Pelanggaran terhadap perlindungan anak, penggolongan program siaran, dan jam siar program horor dan supranatural," kata dia.
<!--more-->
Pada program siaran tersebut tertanggal 18 November, ujar dia, menampilkan adegan Limbad yang menusukkan besi ke bagian lehernya, adegan membenturkan kepala ke tabung gas, dan adegan memakan paku. Sedangkan pada Campur-campur tertanggal 21 November, menampilkan adegan pesulap Limbad yang memakan beling.
Berikut adalah sederet prestasi Erick Thohir dimulai dari Mahaka Group yang didirikannya pada 1993.
1. Mengelola Sejumlah Perusahaan Media
Lewat Mahaka Group, ia mengelola sejumlah perusahaan media seperti Jak TV, Gen FM, Delta FM dan Female Radio. Erick Thohir juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin).
2. Jadi Pemilik Klub Inter Milan
Di luar media, Erick sempat merambah bisnis olahraga dengan menjadi pemilik klub Inter Milan yang berlaga di Liga Serie A Italia bersama Massimo Moratti pada tahun 2013 bersama dua temannya, Rosan Roeslani dan Handy Soetodjo. Namun pada 2016 ia menjual sebagian saham Inter Milan ke perusahaan China, Suning Group.
3. Ikut Miliki Tim Basket dan Klub Sepak Bola Amerika Serikat
Kiprah putra pengusaha Teddy Thohir, pemilik grup Astra International itu, di dunia olahraga semakin melekat ketika menjadi orang Asia pertama yang memiliki Tim Basket NBA, Philadelphia 76ers dan klub sepakbola asal Amerika Serikat, D.C. United.
4. Pimpin INASGOC Sukses Selenggarakan Asian Games 2018
Tahun 2018, Erick Thohir menjadi Ketua INASGOC, badan yang sukses mengelola perhelatan Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 2018. Setelah sukses memimpin penyelenggaraan Asian Games 2018, barulah kemudian Erick Thohir diberi kepercayaan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.
5. Dapat Penghargaan Business Man of The Year dari Majalah Forbes
Di tahun yang sama, Majalah Forbes Indonesia menganugerahkan penghargaan “Business Man of The Year.” Lalu awal 2019, media yang dikelola oleh Mahaka Group, mengabarkan Erick Thohir mendapat penghargaan “Inspirator Go Internasional” dalam ajang Golden Award SIWO PWI Pusat di Surabaya, Jawa Timur, atas kesuksesan memimpin perhelatan Asian Games 2018.