Pengembang Sebut Tahun 2019 Masa Tersulit untuk Bisnis Properti

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Rabu, 16 Oktober 2019 14:32 WIB

Direktur BTN, R Mahelan Prabantarikso, saat mendampingi Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Khalawi Abdul Hamid, dan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, pada peletakan batu pertama pembangunan perumahan berbasis komunitas, sebagai rangkaian peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Tahun 2019 di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 24 Agustus 2019.

TEMPO.CO, Bandung - Himpunan Pengembang Pemukiman Dan Perumahan Rakyat (Himperra) menyatakan tahun 2019 merupakan tahun tersulit yang harus dihadapi pelaku bisnis properti. Kesulitan terbesar, terutama dialami pengembang rumah bersubsidi.

"Selama kami bergelut di dunia properti kurang lebih 24 tahun, 2019 adalah tahun tersulit yang kami hadapi," kata Ketua Umum DPP Himperra Endang Kawidjaja usai membuka Musda I dan Pelantikan DPD Himperra Jawa Barat di Kota Bandung, Rabu 16 Oktober 2019.

Endang menjelaskan tahun 2019 paling sulit karena anggaran untuk rumah bersubsidi kuran. Mekanisme APBN Perubahan Tahun 2019 juga tidak ada sebagai imbas dari pelaksanaan Pemilu 2019.

"Alokasi subsidi perumahan rakyat tahun ini terbatas sehingga semua (pihak terkait bisnis properti) termasuk kami kehabisan bahar bakar untuk anggaran rumah bersubsidi," kata Endang.

Meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit, kata Endang, Himperra tetap optimistis bisa melalui tahun 2019 ini dengan baik terlebih ada cadangan program dari pemerintah yakni dalam bentuk Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan atau BP2BT. "Itu (Program BP2BT) tersedia 14 unit (rumah), tapi diujicobakan dulu 500 unit dan itu harus terserap di bulan ini," katanya.

Menurut dia, pemerintah mempermudah warga memiliki rumah bersubsidi melalui Program BP2BT seperti terkait sertifikat laik fungsi (SLF), uang muka dan masa tabungan. "Bantuan uang muka yang Rp4 juta itu bisa dibuang atau dipindahkan ke KPR. Itu juga sangat memudahkan. Tapi kita masih menunggu SK atau Permen-nya yang dijanjikan minggu-minggu ini," kata Endang.

Oleh karena itu, Endang mengimbau seluruh pelaku bisnis properti untuk terlibat dalam Program BP2BT daripada menunggu program lain. "Biar saja kita programkan BP2BT kalau FLPP nanti turun kita mudah migrasinya dan ini akan membantu realisasi Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Kementerian PUPR," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Pengembang Sebut Sirekap Diserang DDoS Saat Pemungutan Suara, Jenis Serangan Apa Ini?

34 hari lalu

Pengembang Sebut Sirekap Diserang DDoS Saat Pemungutan Suara, Jenis Serangan Apa Ini?

Sirekap telah menjadi polemik saat gelaran Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Selain KPR, Ini 7 Cara Beli Rumah yang Lebih Murah

38 hari lalu

Selain KPR, Ini 7 Cara Beli Rumah yang Lebih Murah

Jika membeli rumah dengan KPR berat, ada beberapa cara beli rumah yang bisa Anda pilih, yakni secara cash hingga membeli rumah lelang.

Baca Selengkapnya

5 Risiko KPR Rumah, Lebih Mahal hingga Suku Bunga yang Tidak Stabil

38 hari lalu

5 Risiko KPR Rumah, Lebih Mahal hingga Suku Bunga yang Tidak Stabil

Sebelum mengambil KPR, sebaiknya ketahui beberapa risiko KPR rumah. Di antaranya harganya yang jadi mahal dan suku bunga tidak stabil.

Baca Selengkapnya

Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

40 hari lalu

Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

WWDC 2024 akan diadakan secara virtual mulai tanggal 10 hingga 14 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

45 hari lalu

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

Perubahan besar pada Android 15 DP2 adalah dukungannya terhadap konektivitas satelit di tingkat sistem operasi.

Baca Selengkapnya

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

5 Maret 2024

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

2 Maret 2024

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Senilai Rp 3,5 miliar, Siapa Pengembang Aplikasi Sirekap?

20 Februari 2024

Senilai Rp 3,5 miliar, Siapa Pengembang Aplikasi Sirekap?

Aplikasi Sirekap, yang dianggap sebagai sumber kekacauan dan kecurangan di Pemilu 2024, dikembangkan pertama kali pada 2020 oleh ITB.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya

BRI Targetkan Penyaluran 20.000 Unit KPR di 2024

10 Februari 2024

BRI Targetkan Penyaluran 20.000 Unit KPR di 2024

KPR ditujukan pada keluarga dengan penghasilan total Rp 8 juta sebulan. Ada sembilan dokumen yang harus disiapkan untuk pengajuan.

Baca Selengkapnya