Susi Tangkap Lagi Kapal Illegal Fishing Asal Malaysia dan Vietnam

Selasa, 15 Oktober 2019 15:18 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberikan keterangan terkait penangkapan kapal Vietnam, di Bandung, Jawa Barat, Senin, 25 Februari 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti kembali menangkap dua kapal perikanan asing pada 13 dan 14 Oktober 2019. Kedua kapal tersebut terdiri dari satu kapal berbendera Vietnam dan satu berbendera Malaysia dibekuk Kapal Pengawas Perikanan KKP.

Penangkapan kapal ikan asing Vietnam terjadi di perairan Zona Ekonomi Ekslusif Laut Natuna Utara Kepulauan Riau pada Ahad, 13 Oktober 2019. Kapal dengan nama KG 94626 TS dengan ukuran 58 Gross Tonnage itu ditangkap oleh Kapal Pengawas Perikanan Hiu 11 yang dinakhodai Mohamad Slamet pada pukul 15.20 WIB.

“Dalam penangkapan kapal tersebut diamankan 14 orang awak kapal berkewarganegaraan Vietnam bersama alat tangkap terlarang pair trawl”, ujar Pelaksana Tugas Direktur Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Agus Suherman di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2019.

Penangkapan tersebut, kata Agus, bermula dari deteksi awal pada 11 dan 12 Oktober 2019 melalui operasi pemantauan udara yang berhasil mendeteksi adanya Kapal Vietnam sedang beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 711.

Atas dasar hasil pemantauan udara tersebut, tiga kapal pengawas perikanan, yaitu Kapal Orca 01, Kapal Orca 03, dan Kapal Hiu 11 bergerak menuju lokasi untuk melakukan pencegatan atas Kapal Vietnam yang terdeteksi melakukan kegiatan penangkapan secara ilegal di perairan Indonesia.

Kemudian, pada 13 Oktober 2019 sekitar pukul 14.30 WIB, Kapal Hiu 11 berhasil melakukan deteksi secara visual atas satu Kapal Vietnam KG. 94626 TS, dan kemudian dilakukan prosedur penghentian, pemeriksaan, dan penahanan.

Sementara itu, penangkapan atas satu Kapal Malaysia dilakukan oleh Kapal Orca 03 yang dinakhodai Muhammad Ma’ruf pada tanggal 14 Oktober 2019. Kapal itu diduga sedang melakukan illegal fishing di WPP-NRI 711.

Kapal bernama JHF 6388 TU2 dengan ukuran 28 Gross Tonnage dan awak kapal satu orang diduga berkewarganegaraan Laos, dideteksi pertama secara visual oleh Kapal Orca 03 pada hari yang sama pukul 09.10 WIB berada di dalam garis Batas Landas Kontinen Indonesia. Selanjutnya dilakukan pengejaran oleh Kapal Orca 03 dan tertangkap pada pukul 09.26 WIB.

Kedua kapal ditangkap karena diduga melakukan penangkapan ikan di perairan Indonesia tanpa izin. Selanjutnya, terhadap kedua kapal beserta awaknya, dikawal oleh Kapal Orca 01 menuju Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau.

“Untuk proses penyidikan akan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan Pangkalan PSDKP Batam, dan sesuai Undang-undang Perikanan pelaku dapat diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp 20 miliar”, kata Agus Suherman.

Penangkapan tersebut menambah jumlah kapal ikan yang ditangkap oleh KKP lantaran melakukan illegal fishing di perairan Indonesia. Selama 2019, sejumlah 51 KIA yang terdiri dari 20 Malaysia, 19 Vietnam, sebelas Filipina, dan satu Panama berhasil ditangkap oleh armada kapal pengawas perikanan KKP.

Berita terkait

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

2 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

3 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

6 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya