Redakan Perang Dagang, Cina Gandakan Impor Produk Pertanian AS

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Minggu, 13 Oktober 2019 21:28 WIB

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Turki. Gmfus.org

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya diplomasi untuk meredakan perang dagang, Cina berjanji akan menggandakan pembelian komoditas pertanian dari Amerika Serikat. Keputuasn ini sebagai bagian dari perjanjian dagang parsial bilateral yang kemungkinan akan diterima dengan baik oleh para petani Amerika.

Menurut Menteri Keuangan Cina Steven Mnuchin, perjanjian tersebut akan meningkatkan pengeluaran tahunan Cina sebesar US$40 miliar hingga US$50 miliar selama dua tahun ke depan. Data pemerintah menunjukkan ekspor komoditas pertanian AS ke Cina mencapai US$19,5 miliar pada 2017.

Jika disahkan, kesepakatan untuk meningkatkan impor produk pertanian dari AS ini akan menjadi pertolongan bagi produsen Amerika yang menderita dari harga yang tertekan di tengah kenaikan tarif. Cina adalah konsumen kedelai, babi, dan kapas terbesar di dunia.

Presiden Donald Trump bahkan menyarankan para petani untuk membeli lahan dan mesin traktor tambahan sebagai tanggapan dari tahap pertama kesepakatan dagang dengan Cina. "Tingkat pengeluaran menunjukkan bahwa mereka [Cina] mungkin berencana membeli lebih banyak daging babi AS, kedelai, jagung dan etanol," kata Kepala Ekonom Komoditas INTL FCStone Inc. Arlan Suderman, dikutip melalui Bloomberg, Sabtu 12 Oktober 2019 waktu setempat.

Menurut sejumlah sumber, awal pekan ini para pejabat Cina telah membahas penawaran untuk membeli total volume kedelai AS yang bisa melebihi 30 juta ton. Sebelum perang dagang, negara Asia tersebut dapat membeli 30 juta hingga 35 juta ton kedelai pada tahun normal.

Advertising
Advertising

Menurut seorang analis pasar komoditas biji-bijian di Farm Futures, Bryce Knorr, realisasi dari pembelian ini sangat bergantung dari jumlah yang dipesan. "Presiden Trump berfokus pada jumlah total dolar karena tujuannya adalah defisit perdagangan. Kami menghasilkan US$29 miliar dengan Cina pada 2013, sebagian berkat beberapa kedelai yang harganya sangat mahal," kata Knorr.

Berita terkait

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

17 menit lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

5 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

5 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

9 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

19 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

22 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

23 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

23 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya