Industri Kerajinan Wayang Kulit Dusun Gendeng Terancam Punah

Minggu, 13 Oktober 2019 14:52 WIB

Pertunjukan Wayang Kulit oleh Ki Manteb Soedharsono pada malam tahun baru 2019 Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta 31 Desember 2018. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Bantul - Industri kerajinan wayang kulit di Dusun Gendeng, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terancam punah. Industri kerajinan ini terkendala regenerasi untuk mempertahankan industri kreatif yang sekaligus aset budaya.

"Di sini (Dusun Gendeng) regenerasinya hampir tidak ada, kami berharap kepada pemerintah memberi perhatian serta bimbingan karena keterbatasan dan kapasitas kami yang kurang, jangan sampai perajin wayang Gendeng punah," kata salah seorang perajin wayang kulit Dusun Gendeng Suprihno saat ditemui di rumah produksi wayangnya di Bantul, Minggu 13 Oktober 2019.

Menurut Suprihno, perajin tatah sungging atau wayang kulit di Dusun Gendeng mulai berkurang karena banyak yang beralih profesi dan tidak ada penerus yang melanjutkan.

Pria berumur 60 tahun ini selalu meyakinkan anak-anaknya sebagai generasi penerus untuk turut melestarikan kerajinan wayang kulit itu. "Kepada anak muda, saya harap bisa 'nguri-uri' (melestarikan) seni adiluhung wayang kulit," kata dia.

Untuk mendorong regenerasi itu, menurut dia, pemerintah juga perlu membantu mendukung peningkatan kesejahteraan perajin dan penerus kerajinannya. Hal itu, kata dia, karena usaha pelestarian wayang tak terlepas dari memikirkan kelangsungan hidup keluarga perajin wayang.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Perajin Wayang Kulit Desa Gendeng Sukino mengakui regenerasi perajin tatah sungging wayang kulit itu menjadi permasalahan tersendiri. Alasannya, kurangnya minat anak muda kepada wayang, juga perajin yang mulai beralih profesi.

Sukino mengakui rumah produksi wayang kulitnya yang berdiri sejak 1984, saat ini cenderung mengalami penurunan pesanan setiap bulan.

"Kalau sepi paling ya lima wayang biasanya bisa sampai dua puluh (per bulan). Satu buah wayang besar berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp3 juta," kata dia.

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

14 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

4 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

6 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

13 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

13 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

19 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

24 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

28 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

34 hari lalu

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.

Baca Selengkapnya