Indef Beberkan Lima Daya Tarik Vietnam bagi Investor Global

Jumat, 11 Oktober 2019 08:11 WIB

Pekerja menjahit pakaian pelindung khusus yang memenuhi standar yang akan digunakan petugas kesehatan untuk merawat pasien virus ebola di pabrik berbasis US Lakeland Industries di kota Anqiu di China, 23 Oktober 2014. JOHANNES EISELE/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menjelaskan laporan World Bank terkait relokasi sejumlah pabrik dari China ke sejumlah negara, kecuali Indonesia, menyibak sejumlah fakta.

Dari 33 perusahaan di China yang memutuskan untuk memindahkan pusat produksinya keluar China pada Juni hingga Agustus 2019. 23 perusahaan China berpindah ke Vietnam, sedangkan sisanya berpindah ke Kamboja, India, Malaysia, Meksiko, Serbia, dan Thailand.

"Sebenarnya semua orang sudah tahu masalahnya, pelaku dunia usaha, dan media pun selalu menyampaikan ini. Pemerintah pun selama ini merespons dengan melakukan deregulasi. Persoalan sudah tahu dan komitmen sudah ada, tetapi kenapa tidak mampu menyelesaikan?" ujarnya di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019.

Enny menjelaskan ada lima faktor yang menjadi daya tarik Vietnam. Kelima hal itu pun sebenarnya sudah menjadi perhatian Pemerintah Indonesia.

Pertama, terkait dengan kemudahan regulasi investasi. Menurutnya, berbagai insentif yang disediakan pemerintah tidak akan berguna bila perizinan masih menjadi problem di Indonesia.

Advertising
Advertising

"Mau ada insentif apa pun, tapi kalau baru mau masuk saja sudah jadi persoalan soal perizinan, investor pasti enggan."

Faktor kedua, kata Enny, sumber daya manusia. Data World Bank, kata dia, menunjukkan Human Capital Index (HCI) Vietnam mencapai 0,67 atau menduduki peringkat 48 dari 157 negara.

Indonesia berada di peringkat ke 87 dengan IHC mencapai 0,53. "Upah minimum di Vietnam paling tinggi sebesar US$173 atau setara Rp2,42 juta per bulan. Vietnam juga memiliki jumlah hari libur umum paling sedikit di antara negara-negara Asia Tenggara," katanya.

Keterbukaan ekonomi menjadi faktor berikutnya yang menjadi daya tarik Vietnam. Enny mengatakan negara ini memiliki 15 perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) sehingga biaya ekspornya lebih efisien dan penetrasi pasar lebih mudah dibanding Indonesia.

Faktor keempat adalah dukungan infrastruktur untuk investasi. Dia mencontohkan terkait jaminan penyediaan listrik.

Indonesia memang memiliki pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara dan Vietnam berada di urutan kedua. Namun, konsumsi listrik Vietnam per kapita mencapai dua kali lipat dari Indonesia.

Menurutnya, Pemerintah Vietnam memberi subsidi listrik untuk industri hingga harganya US$0,07 per jam, sedangkan harga listrik industri di Indonesia US$0,10 dan Filipinan US$ 0,19 per jam.

"Karenanya tidak mengherankan jika produk tekstil dari Vietnam mampu menggeser ekspor tekstil Indonesia ke pasar AS."

Stabilitas Makro Ekonomi menjadi faktor terakhir yang menjadi daya tarik Vietnam dibandingkan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi negara ini melesat dari 5,03% pada 2012 menjadi 7,1 persen pada 2018.

Kondisi itu antara lain didorong oleh pesatnya peningkatan investasi langsung. Investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dalam lima bulan pertama 2019 ke Vietnam mencapai US$16,74 miliar.

"Selain itu, nilai tukar yang stabil. Dong Vietnam dianggap sebagai salah satu mata uang cukup stabil."

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

7 jam lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

8 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

8 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya