Daya Saing RI Melorot, Kemenkeu: Terkait Teknologi Informasi

Kamis, 10 Oktober 2019 17:27 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan perlu mendalami secara lengkap mengenai laporan yang menyatakan peringkat daya saing Indonesia telah melorot. Meski begitu, dia mengatakan, melorotnya peringkat Indonesia berkaitan dengan teknologi informasi.

"Catatan saya bahwa yang dapat penurunan adalah berkaitan dengan teknologi informasi. Jadi kemampuan menggarap teknologi ini berkaitan dengan daya inovasi kita," kata Suhasil usai menjadi pembicara dalam sarasehan Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Apermigas) di Kantor SKK Migas, City Plaza, Jakarta Selatan, Kamis 10 Oktober 2019.

Pernyataan Suahasil menanggapi laporan World Economic Forum (WEF) berjudul Global Competitiveness Report 2019. Laporan itu mencatat bahwa peringkat daya saing Indonesia melorot 5 peringkat. Tahun lalu, Indonesia berada pada ranking ke-45 tapi kini peringkatnya turun ke posisi 50. Indonesia mengumpulkan skor 64,6 atau lebih rendah 0,3 poin dibandingkan pada tahun lalu.

Suahasil mengatakan, penurunan daya saing Indonesia ini menjadi pekerjaan rumah bersama pemerintah untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang ada. Khususnya, untuk bisa berinovasi dengan menggunakan teknologi informasi.

"Kalau dari sisi infrastruktur malah naik nilainya, tapi yang terkait sama informasi komunikasi dan daya inovasi ini yang menjadi pekerjaan rumah dan kami akan melihat dengan detail," kata Suahasil.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan merosotnya peringkat daya saing Indonesia disebabkan karena faktor regulasi. "Itu kan larinya ke regulasi yang dianggap masih menghambat," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019.

Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui Indonesia harus terus berbenah untuk memperbaiki daya saing global. Ia menyebut banyak bidang dalam pemerintahan yang harus diperbaiki mulai dari regulasi hingga kemudahan untuk berinvestasi.

"Itu selalu kita bicarakan bahwa tingkat kompetitif kita di bawah Thailand, Vietnam. Mereka lebih baik dari kita (dalam daya saing dan kemudahan berinvestasi). Kita menyadari itu sehingga harus diperbaiki," kata JK di Kantor Wakil Presiden, di Jakarta, Rabu 9 Oktober 2019.

BISNIS

Berita terkait

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

12 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

7 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya