Penerimaan Pajak Turun, Apindo Minta DJP Tak Agresif Kejar WP

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 9 Oktober 2019 12:36 WIB

Wajib pajak melaporkan SPT pajak di kantor pelayanan di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak bisa menjadi tulang punggung agar suatu negara dapat menjalankan fungsi sebagai penjaga kedaulatan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya penerimaan pajak (shortfall) membuat pemerintah berupaya menggenjotnya dengan aktivitas extra effort. Namun, kalangan pengusaha justru keberatan dengan upaya luar biasa untuk mengejar wajib pajak tersebut.

Ketua Komite Perpajakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Siddhi Widyaprathama beralasan, kondisi ekonomi sedang banyak tekanan internal maupun eksternal yang di luar keinginan pengusaha. "Sebaiknya extra effort diminimalisir karena nanti membuat situasi tambah tidak kondusif," kata Siddhi kepada Bisnis.com, Selasa 8 Oktober 2019.

Menurut Siddhi, pemerintah sebenarnya masih memiliki banyak cara untuk mendorong stabilitas anggaran untuk menutup kekurangan penerimaan pajak. Salah satunya, kata dia, bisa dilakukan dengan melakukan efisiensi anggaran misalnya pengeluaran atau belanja atas proyek negara yang tidak mendesak bisa ditunda sementara.

"Sehingga defisit tidak terlalu melebar, sampai situasi lebih stabil," ujarnya.

Dalam catatan Bisnis.com, wajib pajak yang bakal menjadi sasaran extra effort maupun peningkatan kepatuhan adalah wajib pajak (WP) badan dan wajib pajak orang pribadi (orang kaya).

Advertising
Advertising

Kedua WP tersebut menjadi prioritas karena sampai akhir September 2019, rasio kepatuhan formal WP badan hanya sebesar 61 persen atau 900.936 badan. Sementara itu, rasio kepatuhan WP orang kaya lebih rendah dari WP badan yakni pada kisaran 59,3 persen atau 1,9 juta orang.

Sebelumnya, pemerintah diminta untuk segera mengambil langkah antisipasi terhadap risiko penurunan penerimaan pajak atau shortfall pajak yang lebih besar dan akan terjadi pada akhir tahun ini. Partner DDTC Fiscal Research Bawono Kristiaji mengatakan seharusnya tren pelemahan penerimaan pajak bisa menjadi pelajaran bagi otoritas pajak dalam pencapaian target penerimaan pada masa depan. Caranya, bisa dengan memperkuat struktur penerimaan pajak supaya tidak rentan dengan goncangan sektor tertentu.

Struktur pajak saat ini dinilai sangat rentan dan gampang terhempas oleh volatilitas global. “Risiko shortfall penerimaan pada tahun ini sepertinya akan melebar. Tekanan ekonomi terutama bagi dua sektor utama penerimaan yaitu pertambangan dan industri pengolahan, serta konsumsi masyarakat jelas sangat memukul penerimaan di 2019 ini,” kata Bawono, Rabu, 9 Oktober 2019.

BISNIS

Berita terkait

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

1 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

4 jam lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

3 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

4 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

5 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

7 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya