Langkah Kemenkeu untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen 2020

Selasa, 8 Oktober 2019 14:02 WIB

Pekerja melakukan pekerjaan pembangunan gedung betingkat di Jakarta, Senin, 5 November 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen (year-on-year), lebih tinggi dibanding 2017. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi sampai akhir 2019 sebesar 5,1 persen. Angka itu, kata dia, akan naik menjadi 5,3 persen pada 2020 dengan berbagai upaya termasuk dorongan stimulus fiskal.

"Ada tax holiday, tax allowance jalan terus. Sektor ditambah termasuk untuk pariwisata. Termasuk empat destinasi wisata prioritas seperti Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, dan Mandalika," kata Andin di Pacific Place, Jakarta, 8 Oktober 2019.

Menurut dia, destinasi pariwisata tersebut mulai dikembangkan dengan harapkan ada multiplier effect lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hal itu perlu dikembangkan, karena Andin melihat struktur ekonomi Indonesia sudah bergeser ke sektor jasa hampir 60 persen. Sayangnya, kata dia, sektor manufaktur turun.

"Ini tantangan kita. Karena sektor jasa yang naik bukan high end, tapi low end," ujarnya.

Saat ini, kata dia, peran sektor ekonomi kreatif juga semakin besar, yaitu 7,4 persen Produk Domestik Bruto atau PDB. Karena itu, kata dia, perlu kerja sama dari berbagai pihak untuk dapat terus mendorong industri kreatif.

Kendati begitu, Andin juga menuturkan, ekonomi Indonesia tahun ini tidak mudah. Hal itu karena adanya faktor eksternal yang mempengaruhi, seperti adanya perang dagang dan brexit.

Buat beberapa negara berkembang, kata dia, hal itu sangat berdampak, seperti Argentina yang saat ini menuju krisis. Namun, Indonesia masih tumbuh di kisaran 5 persen.

"Sekalipun situasi global tidak menentu, pasar modal dalam negeri naik signifikan. Kalau tahun lalu 6 triliun, sampai September 2019 saja sudah belasan triliun. Dolar cenderung apresiasi. Ini suatu prestasi di tengah situasi yang kurang menentu," ujar dia.

Tapi demikian, kata dia, tidak bisa dielakkan bahwa pelemahan global pengaruhi kinerja 2018 hingga 2019, seperti terlihat pada defisit transaksi berjalan.

"Untungnya konsumsi domestik masih terjaga baik, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi 5 persen," kata Andin.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

11 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

12 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya