Harga Beras Mulai Naik, Bulog Klaim Stok Aman Hingga Tahun Depan

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 5 Oktober 2019 17:15 WIB

Stok beras di gudang Bulog Jakarta.(dok.Kementan)

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Badan Urusan Logistik mengklaim bahwa stok beras nasional masih akan aman hingga awal tahun depan atau musim panen selanjutnya.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa stok beras nasional yang ada di gudang Bulog di seluruh Indonesia saat ini mencapai 2,30 juta ton.

"Ini merupakan stok paling tinggi dan akan cukup sampai musim panen berikutnya dan masa panen sendiri sekitar Maret dan April," ujarnya usai Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Batu, Malang, Jawa Timur, Jumat, 4 Oktober 2019.

Akan tetapi, kata Tri, potensi lonjakan harga masih bisa terjadi lantaran ada peningkatan kebutuhan beras akibat perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Selain itu, masih banyak pula daerah belum memasuki masa panen pada Januari hingga Februari 2020. Oleh karena itu Bulog masih akan melanjutkan operasi pasar.

Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang saat ini baru menggelontorkan 340.000 ton dari target awal sebanyak 1 juta ton. "Kami masih akan menggelontorkan 600.000 ton. Stok nanti sisa ada di atas 1,50 juta ton (setelah digelontorkan). Itu masih aman," ujarnnya.

Advertising
Advertising

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendesak supaya Bulog untuk melakukan operasi KPSH untuk menekan kenaikan harga beras di seluruh Indonesia.

Dia mengatakan bahwa operasi KPSH tersebut akan melibatkan seluruh pedagang di pasar rakyat.

Pedagang tersebut nantinya akan menjual beras Bulog sesuai harga eceran tertinggi (HET) per wilayah yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 57/2017 tentang Penetapan HET Beras.

Enggartiasto menilai operasi KPSH harus segera dilalukan lantaran harga beras mulai merangkak naik.

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan harga beras sebesar 0,13 persen pada September 2019.

Selain itu, menurut Enggar, kemungkinan mundurnya musim penghujan pada November 2019 patut diwaspadai lantaran berpotensi menimbulkan gejolak harga beras.

"Artinya musim tanam mundur. Akan tetapi, jangan sampai ada keterlambatan pasokan dan beras kualitas medium harus tersedia di pasar," katanya.

Enggartiasto menambahkan bahwa ketersediaan beras kualitas medium dengan HET yang ditetapkan pemerintah merupakan upaya untuk menjaga daya beli masyarakat terhadap beras sebagai kebutuhan pokok.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

9 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

17 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya