Jokowi Lemahkan KPK, Indef: Asing Pikir Ulang Investasi di RI

Kamis, 3 Oktober 2019 12:50 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan duka cita atas 33 korban meninggal dalam kerusuhan Wamena, di Istana Kepresidenan Bogor, 30 September 2019. Tempo/Friski Riana

Tempo.Co, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan para investor, khususnya pemodal asing akan berpikir ulang untuk menanamkan duitnya di Indonesia. Hal itu terjadi bila Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak menunjukkan itikadnya memberantas korupsi di Tanah Air.

"Kalau tidak ada jaminan dari pemerintah korupsi berkurang karena KPK dilemahkan, maka otomatis mereka berpikir ulang untuk investasi di Indonesia, terutama untuk FDI (foreign direct investment)," ujar Tauhid di Hotel Le Meridien, Rabu, 2 Oktober 2019.

Tauhid mengatakan korupsi bisa menyebabkan biaya investasi semakin besar dan risiko bertambah. Imbasnya investor pun enggan masuk ke Indonesia. "Jadi pemerintah harus menunjukkan sikap upaya penguatan KPK, jangan dilemahkan."

Bila melihat fenomena beberapa waktu ke belakang, Tauhid meyakini bahwa isu korupsi jauh lebih berdampak kepada ekonomi, ketimbang aksi masyarakat di beberapa wilayah. Sebab, imbas demo masih relatif kecil dan belum berdampak kepada modal asing langsung ke Indonesia.

"Kemarin hanya sentimen-sentimen di pasar saham yang memang biasa capital outflow dan inflow karena isu-isu digoreng di pasar saham. Yang sangat fundamental adalah persepsi investor terhadap pemerintah," ujar Tauhid.

Belakangan terjadi aksi massa, terutama mahasiswa dan pelajar, yang menuntut Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang terkait Komisi Pemberantasan Tindang Pidana Korupsi. Sebab, revisi beleid soal KPK dinilai melemahkan lembaga antirasuah.

Presiden Jokowi pernah mengatakan akan mempertimbangkan penerbitan Perpu KPK untuk mengembalikan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK). Presiden mengungkapkannya seusai bertemu dengan puluhan tokoh senior pada Kamis pekan lalu.

Di sisi lain, partai-partai koalisi menolak Perpu KPK. Bahkan hari ini, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan Jokowi dan partai koalisi sepakat tak perlu ada Perpu KPK.

CAESAR AKBAR | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

39 menit lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

39 menit lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

1 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 jam lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

2 jam lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya