September Deflasi, Sri Mulyani Sebut Ongkos Produksi Turun

Reporter

Eko Wahyudi

Rabu, 2 Oktober 2019 14:08 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bernyanyi di panggung, selepas menjadi Pembina Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2019. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi deflasi 0,27 persen pada September 2019 bukan disebabkan karena penurunan daya beli. Deflasi, kata Sri Mulyani disebabkan turunnya biaya lain seperti ongkos produksi.

"Deflasi ya harga turun koreksi dari sebelumnnya atau ongkos produksi menurun," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, 2 Oktober 2019.

Deflasi, Sri Mulyani melanjutkan, berasal dari biaya pembuatan barang dan jasa yang turun sehingga konsumen membayar lebih murah dari yang biasanya. Deflasi tidak menjadi masalah karena hal itu masih dalam koridor target guna menjaga angka inflasi tahunan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat bahwa sepanjang bulan September 2019 terjadi deflasi sebesar 0,27 persen. Hal ini terjadi karena berbagai harga komoditas pada September 2019 yang secara umum menunjukkan penurunan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dengan kondisi deflasi tersebut maka inflasi tahun kalender atau dari Januari sampai September 2019 mencapai 2,20 persen. Sementara year on year atau inflasi tahunan dibandingkan 2018 menjadi 3,39 persen.

Advertising
Advertising

"Melihat inflasi tahun kalender masih di bawah target, atau terkendali. Karena itu deflasi terjadi karena penurunan harga barang-barang bergejolak, tidak ada penurunan daya beli," kata Suhariyanto saat mengelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 1 Oktober 2019.

Suhariyanto menjelaskan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,97 persen. Sedangkan, komponen komoditas dominan yang ikut andil dalam deflasi adalah cabai merah yang sumbang deflasi 0,19 persen, bawang merah 0,07 persen.

Suhariyanto menuturkan, harga kelompok pengeluaran yang menghambat deflasi adalah kenaikan harga sandang, seperti harga emas perhiasan. Selain itu, penghambat deflasi juga karena masih terjadinya inflasi untuk komponen uang kuliah.

"Penyebab utama deflasi adalah turunnya harga cabai, daging dan telor ayam ras, yang hambat deflasi adalah kenaikan harga emas perhiasan dan uang kuliah," kata Suhariyanto.

EKO WAHYUDI I DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

7 jam lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

22 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

1 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

2 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

2 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya