Tarif 18 Ruas Tol Akan Naik, Asosiasi Logistik Keberatan Karena..

Minggu, 29 September 2019 16:35 WIB

Ribuan kendaraan melintas di ruas Tol Dalam Kota yang mengarah ke Tol Cikampek di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2019. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan 150.000 kendaraan diperkirakan akan melewati tol trans Jawa dalam sehari selama masa mudik lebaran tahun 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita memperkirakan kenaikan tarif sejumlah ruas tol akan langsung berdampak kepada biaya logistik. Khususnya, jalur tol panjang seperti Trans Jawa. "Sebelumnya saja sudah cukup memberatkan, sehingga jalur tol itu sepi dari angkutan barang," ujar Zaldy dalam pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 29 September 2019.

Kendati demikian, kenaikan tarif untuk jalur yang lebih pendek seperti Jakarta Outer Ring Road, tol dalam kota, dan lainnya dinilai tidak akan begitu berpengaruh kepada biaya logistik. Pada jalur ini, dampak kemacetan jauh lebih memengaruhi biaya transportasi.

Saat ini, kata Zaldy, perusahaan logistik sangat jarang melalui jalur bebas hambatan dengan rute panjang seperti Trans Jawa. Pasalnya, penggunaan rute jalan tol bisa berimbas kenaikan sekitar 10 persen terhadap biaya transportasi, misalnya dari Jakarta ke Surabaya.

Adapun untuk penggunaan tol rute Jakarta - Bogor - Depok - Tangerang - Bekasi, yang relatif lebih pendek, imbasnya pun tidak besar. "Maksimal 1 persen dari biaya transportasi," tutur Zaldy.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan ada 18 ruas jalan tol yang dimungkinkan untuk melakukan kenaikan tarif hingga akhir tahun ini. "Secara perjanjian pengusahaan ada beberapa ruas yang sudah emang dimungkinkan untuk dinaikan tarif, tapi kami juga melihat dinamika yang ada di masyarakat apakah waktunya sesuai untuk kenaikan tarifnya," ujar dia.

Saat ini pengajuan kenaikan tarif yang sudah ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah untuk ruas Jakarta - Tangerang. "Itu sudah ditandatangani Pak Menteri, tapi beliau berpesan agar melihat situasi masyarakat."

Besar kenaikan tarif tol itu nantinya akan menyesuaikan dengan inflasi masing-masing daerah. Sehingga, kenaikan tarif itu akan berbeda-beda. Danang mengatakan akan mengacu kepada data Badan Pusat Statistik.

"Ruas-ruas yang berhak mengajukan penyesuaian tarif sesuai inflasi, semua masih sifatnya pengajuan dan melihat dinamika sosial di masyarakat," tutur Danang. Berikut adalah rincian ruas tol tersebut:

1 Jalan Tol integrasi Jakarta - Tangerang

2 Jalan Tol Tangerang (Cikupa)-Merak

3 Jalan Tol Jagorawi

4 Jalan Tol Kertosono - Mojokerto

5 Jalan Tol Makassar seksi IV

6 Jalan Tol Cikampek - Palimanan

7 Jalan Tol Gempol - Pandaan tahap I

8 Jalan Tol Surabaya - Mojokerto

9 Jalan Tol Palimanan - Kanci

10 Jalan Tol Semarang Seksi ABC

11 Jalan Tol Dalam Kota Jakarta

12 Jalan Tol Pondok Aren - Serpong

13 Jalan Tol Belawan - Medan - Tanjung Morawa

14 Jalan Tol Ujung Pandang Seksi I dan II

15 Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai-Benoa

16 Jalan Tol Surabaya - Gempol

17 Jalan Tol Pasirkoja - Soreang

18 Jalan Tol Surabaya - Gresik

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Astra Infra Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen hingga Besok

10 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Astra Infra Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen hingga Besok

Astra Infra kembali memberlakukan diskon tarif tol 20 persen di Tol Tangerang-Merak, Cikopo-Palimanan, dan Jombang-Mojokerto.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Kembali Berikan Diskon Tarif Tol 20 Persen Mulai Hari Ini

11 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Kembali Berikan Diskon Tarif Tol 20 Persen Mulai Hari Ini

Diskon tarif tol 20 persen ini kembali berlaku mulai hari ini, Rabu, 17 April 2024 pukul 05.00 sampai 19 April 2024 pukul 05.00.

Baca Selengkapnya

1,7 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek sejak H-7 sampai H+2 Lebaran

16 hari lalu

1,7 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek sejak H-7 sampai H+2 Lebaran

Jasa Marga mencatat setidaknya ada 1.764.561 kendaraan yang telah meninggalkan Jabotabek pada H-7 sampai H+2 Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya