Pertumbuhan Konsumsi Semester II 2019 Diprediksi Melambat

Sabtu, 28 September 2019 19:45 WIB

Di hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)12.12 situs Bukalapak menawarkan sebuah mobil seharga Rp 12 ribu. 12 Desember 2018. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - DBS Group Research memperkirakan pertumbuhan konsumsi pada semester II akan sedikit melambat dibanding semester I 2019. Pelemahan pertumbuhan konsumsi tersebut akibat rendahnya subsidi yang diberikan pemerintah. Sedangkan, konsumsi di luar Pulau Jawa bakal terpengaruh oleh rendahnya harga komoditas.

"Turunnya harga komoditas seperti batu bara, CPO dan harga produk pertanian lainnya akan berdampak terhadap daya beli masyarakat di semester II. Apalagi industri berbasis komoditas pertanian menyumbang sepertiga dari total lapangan kerja," tulis laporan Analis DBS Group Research David Arie Hartono, Andy SIM, dan Cheria Christi Widjaja seperti yang diterima Tempo, Jumat 27 September 2019.

Selain itu, DBS Research memperkirakan daya beli konsumen pada semester II tidak akan sekuat seperti semester I. Sebabnya, daya beli masyarakat di semester I didukung pemilihan umum yang jatuh pada April dan Lebaran pada Juni 2019.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) pengeluaran konsumsi rumah tangga triwulan II 2019 yang diukur atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.211 triliun. Ini berarti konsumsi rumah tangga menjadi komponen terbesar dalam pertumbuhan ekonomi.

BPS juga mencatat konsumsi rumah tangga sepanjang semester I 2019 tumbuh 5,1 persen dibanding semester yang sama tahun lalu. Sedangkan jika dilihat dari konsumsi atas dasar harga konstan 2010, konsumsi tumbuh 5,17 persen menjadi Rp 1.467,54 triliun secara triwulanan.

DBS berharap usai lebaran dan pemilihan presiden, pertumbuhan konsumsi tetap akan positif, terutama karena tidak adanya hari libur nasional dan peristiwa-peristiwa politik. Pedagang ritel bisa menargetkan kelas menengah ke atas untuk menjual produknya. Kelompok ini biasanya banyak membelanjakan uangnya untuk pakaian, meskipun tidak ada acara-acara khusus dan memiliki pendapatan lebih stabil.

Katalis positif tersebut didukung lewat serangkaian kegiatan ‘Indonesia Great Sale’, yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI). Acara yang digelar di 321 mal selama 14-25 Agustus 2019 untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, bisa menjadi katalis positif bagi pertumbuhan konsumsi di semester II.

DBS berpendapat kegiatan yang memberikan diskon hingga 74 persen itu bisa memberikan katalis kepada seluruh perusahaan ritel di kuartal III. Apalagi, Aprindo menargetkan transaksi dalam ‘Indonesia Great Sale’ bisa mencapai Rp 35 triliun. Sedangkan, hari raya Natal diharapkan bisa meningkatkan belanja pada kuartal IV.

“Kami berharap penjualan ritel naik saat Natal dan di akhir tahun. Perusahaan ritel bisa meningkatkan penjualan mereka selama masa-masa ini. Tapi penjualan online dapat menjadi ancaman karena penjualan mereka juga bisa meningkat lewat program ‘Hari Belanja Online Nasional’ (Harbolnas) yang jatuh di bulan Desember," tulis laporan tersebut.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

2 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

12 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

13 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

15 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

17 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

22 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Perkirakan Konsumsi BBM Naik hingga Senin

25 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Perkirakan Konsumsi BBM Naik hingga Senin

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memperkirakan konsumsi BBM naik hingga Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya